https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tingkatkan Kemandirian dan Kreativitas Penyandang Difabel

PROSES PENJEMURAN: Dua penyandang tunarungu sedang memperhatikan proses penjemuran terhadap kain yang telah diberi warna dasar. -FOTO: PLN FOR SUMEKS -

LAMPUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN kembali lanjutkan program pengembangan UMK berbasis Wastra (Warisan Kain Nusantara) Batik Tulis Shiha Ali. Kali ini melalui pelatihan Batik Malam Dingin di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.

PLN gelar berbagai pelatihan mulai dari pelatihan UMKM dan kewirausahaan, pelatihan pemasaran produk hingga laksanakan dua pelatihan teknik membatik. Yakni   teknik Batik Cap dan Batik Malam Dingin sebagai bentuk komitmen dalam upaya mendukung UMK Batik Shiha Ali berkembang, mandiri, dan sejahtera.  ‘’Batik Malam Dingin merupakan perpaduan teknik printing atau sablon dengan media malam dingin,’’ ujar Nasheeha Ali, Ketua UMK Batik Tulis Shia Ali.

BACA JUGA:Giat Pembangunan Fisik, Fokus Budidaya Semangka

BACA JUGA:Kajari Berikan Pembekalan 45 Anggota DPRD Kabupaten Muba, Tugas dan Fungsi Pimpinan dan Anggota DPRD

Dikatakan, malam atau yang sering disebut sebagai lilin merupakan salah satu bahan baku penting membuat batik, khususnya Batik Tulis dan Batik Cap.  ‘’Fungsinya menu-tupi bagian tertentu agar tak terkena pewarna sehingga motif batik lebih jelas dan rapi,’’ katanya.

Nasheeha mengatakan program PLN merupakan bentuk kepedulian PLN terhadap penyandang disabilitas agar memperoleh kesamaan hak untuk bisa terampil dalam menjalankan sebuah kewajiban.  ‘’Sebagai UMKM kami mengaryakan penyandang disabilitas. Melalui pelatihan ini, pengetahuan kami terkait teknik membatik kian bertambah dan kepercayaan semakin meningkat. Kami yakin dapat menghasilkan produk batik yang semakin berkualitas dengan ragam model yang menarik sehingga mampu bersaing di pasar global,” lanjut Nasheeha.

General Manager PLN UIP Sumbagsel, Wahidin mengatakan, pelaksanaan pelatihan ini bentuk aksi nyata PLN  bertindak proaktif mendorong peningkatan kemampuan anggota kelompok UMK agar terus semangat untuk berkarya.

‘’Selain itu  mampu berpikir kritis dalam berinovasi guna menghasilkan karya berkualitas dan berdaya saing. Program tersebut tidak hanya terbatas pada pelatihan na-mun  penyaluran bantuan alat produksi guna meningkatkan hasil produksi UMK Batik Tulis Shiha Ali,’’ terang Wahidin.

Melalui kegiatan ini, lanjutnya,  diharapkan dapat menjadi bukti PLN berkomitmen memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk memiliki kesamaan hak. dalam pendidikan, pelatihan dan keterampilan. ‘’Agar mereka dapat bersikap mandiri, bermartabat dan berkontribusi secara aktif di lingkungan masyarakat,” pungkas Wahidin. (dik)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan