Morula IVF Hadirkan Teknologi PGT-A untuk Deteksi Dini Kelainan Kromosom
BAYI TABUNG: Morul IVF Indonesia terapkan teknollogi PGT-A pada program bayi tabung untuk mendeteksi kelainan kromosom.FOTO : Pemprov Jawa Tengah--
SUMATERAEKSPRES.ID-Mendeteksi kelainan kromosom sebelum embrio ditanamkan ke rahim, kini Morula IVF Indonesia menghadirkan teknologi PGT-A (Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies).
Dengan teknologi tersebut, embrio yang dihasilkan melalui proses bayi tabung bakal diperiksa secara genetik untuk memastikan kromosomnya normal.
Dokter obgyn Morula IVF Surabaya, Benediktus Arifin menyebut, teknologi ini membantu meminimalisir risiko keguguran dan meningkatkan peluang kelahiran bayi yang sehat.
Lebih lanjut ia mengatakan, kelainan kromosom dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi, seperti keterlambatan perkembangan fisik, mental, serta cacat bawaan.
"PGT-A sangat penting terutama bagi wanita yang berusia di atas 35 tahun atau yang memiliki riwayat kelainan kromosom dalam keluarga. Dengan teknologi ini, kita bisa memastikan embrio yang ditanamkan normal secara kromosom, sehingga peluang kehamilan yang sehat meningkat," kata dr Benny mengutip RRI.
BACA JUGA:Ini Tahapan Program Bayi Tabung Seperti yang dilakukan Zaskia Sungkar dan Irwansyah
BACA JUGA:Ingin Tambah Momongan, Zaskia Sungkar dan Irwansyah Kembali Jalankan Program Bayi Tabung
Masih kata dia, beberapa jenis kelainan kromosom yang umum di antaranya, Down Syndrome (Trisomi 21).
Bayi yang lahir dengan Down Syndrome punya tiga salinan kromosom 21.
"Mereka akan mengalami keterlambatan perkembangan intelektual dan fisik. Kelainan kromosom berikutnya yaitu Sindrom Turner," beberrnya.
Menurut dr Benny, kondisi tersebut terjadi pada wanita dan disebabkan oleh hilangnya sebagian atau seluruh kromosom X.
Hal inilah bisa menyebabkan kemandulan serta masalah pendengaran dan penglihatan.
"Ketiga adalah kelainan kromosom yang disebut Sindrom Klinefelter (XXY). Sindrom ini terjadi pada pria yang memiliki kromosom X tambahan, menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan disfungsi seksual," paparnya.
Keempat adalah Trisomi 13 (Sindrom Patau) yakni kelainan yang menyebabkan cacat fisik dan intelektual berat.