Morula IVF Hadirkan Teknologi PGT-A untuk Deteksi Dini Kelainan Kromosom
BAYI TABUNG: Morul IVF Indonesia terapkan teknollogi PGT-A pada program bayi tabung untuk mendeteksi kelainan kromosom.FOTO : Pemprov Jawa Tengah--
BACA JUGA:Proses Bayi Tabung di RS Siloam Sriwijaya Pakai Teknologi Terbaru
Malahan, bisa menyebabkan kelainan organ seperti otak dan jantung.
Ia menyebut penyebab pasti kelainan kromosom belum bisa ditentukan.
Tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kelainan kromosom pada bayi.
"Pertama, usia ibu hamil. Wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kromosom," jelasnya.
Kedua, paparan zat berbahaya.
Lalu konsumsi alkohol, merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, dan paparan zat kimia berbahaya selama kehamilan.
Kata dia, walau tidak sepenuhnya bisa dicegah, tetapi ada sejumlah langkah yang dapat diambil para calon orang tua.
BACA JUGA:RS Siloam Sriwijaya Cetak Sejarah: 306 Bayi Tabung Lahir dalam 3 Tahun Terakhir!
Terutama, untuk mencegah dan meminimalisir risiko kelainan kromosom.
Di samping menggunakan teknologi PGT-A, kelainan kromosom, lanjut dia, juga dapat dicegah dengan mengkonsumsi asam folat sesuai rekomendasi.
Yakni 400 mikrogram per hari.
"Asam folat sangat penting dalam perkembangan janin. Konsumsi makanan yang kaya asam folat, seperti sayuran hijau, sebelum dan selama kehamilan," tambahnya.