Inilah 10 Jurusan yang Paling Banyak Bikin Mahasiswa Putus Kuliah, Kenapa Ya?

Reporter: Rohim |

Editor: Alfery |

Rabu , 11 Sep 2024 - 11:32

Daftar jurusan yang bikin banyak mahasiswa putus kuliah beserta penyebabnya. -Foto: Sumateraekspres.id-

Memilih jurusan kuliah perlu dilakukan dengan hati-hati. Pertimbangkan minat, bakat, serta prospek masa depan agar keputusan yang diambil tidak berakhir dengan DO.

inilah 10 jurusan yang paling banyak bikin mahasiswa putus kuliah, kenapa ya?                            sumateraekspres.id - mengalami drop out (do) atau putus kuliah seringkali menjadi ketakutan bagi banyak mahasiswa, terutama ketika mereka memilih jurusan yang dianggap sulit.
salah satu penyebab utama do adalah kesalahan dalam memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuan.
oleh karena itu, sangat penting bagi calon mahasiswa untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum menentukan jurusan.
hal ini meliputi kesiapan pribadi dan prospek karir yang ditawarkan jurusan tersebut.
baca juga:daftar kampus dan jurusan kuliah yang lulusannya mudah masuk pertamina
baca juga:inilah jurusan kuliah prioritas penerima beasiswa bank indonesia, bisa kuliah gratis dan dapat uang saku lho!
berdasarkan data statistik pendidikan tinggi 2020, sebanyak 601.333 mahasiswa mengalami drop out.
angka ini menunjukkan pentingnya memahami dan mengatasi masalah do agar mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik.
berikut adalah 10 jurusan kuliah dengan tingkat do tertinggi, beserta penyebab dan solusi yang mungkin bisa membantu:
baca juga:mahasiswa baru merapat! beasiswa bright scholarship 2024 tawarkan segudang benefit, cek syaratnya
baca juga:7 jurusan kuliah yang mahasiswanya paling sering demo, ternyata ini faktor pemicunya
 
1. ekonomi (141.393 mahasiswa do)
   - penyebab: beban studi tinggi, kurangnya minat, dan prospek kerja yang tidak pasti.
   - solusi: diversifikasi program studi dan penyesuaian kurikulum sesuai kebutuhan industri
2. teknik (136.272 mahasiswa do)
   - penyebab: materi sulit dan beban praktikum yang berat.
   - solusi: meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan keterampilan lunak (soft skills).
3. pendidikan (120.655 mahasiswa do)
   - penyebab: beban kerja dan rendahnya gaji guru.
   - solusi: meningkatkan kesejahteraan guru dan memperluas lapangan kerja.
4. sosial dan ilmu politik (115.533 mahasiswa do)
   - penyebab: prospek kerja yang belum jelas dan idealisme yang tidak sesuai dengan realitas.
   - solusi: menyesuaikan kurikulum dengan fokus pada keterampilan terapan.
5. pertanian (26.097 mahasiswa do)
   - penyebab: stigma negatif terhadap profesi petani dan minimnya lapangan kerja.
   - solusi: meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan mengembangkan agroteknologi.
6. kesehatan (25.302 mahasiswa do)
   - penyebab: biaya pendidikan yang mahal dan lapangan kerja terbatas di beberapa bidang.
   - solusi: mengoptimalkan program beasiswa dan menciptakan lapangan kerja baru.
baca juga:inilah jurusan kuliah prioritas penerima beasiswa bank indonesia, bisa kuliah gratis dan dapat uang saku lho!
baca juga:7 jurusan kuliah yang mahasiswanya lulus lama banget, tapi worth it!
7. bahasa dan sastra (18.239 mahasiswa do)
   - penyebab: kurangnya prospek kerja dan minimnya keahlian terapan.
   - solusi: menambah program magang dan mendorong kewirausahaan.
8. seni dan desain (15.102 mahasiswa do)
   - penyebab: stigma negatif dan kesulitan membangun karir di industri kreatif.
   - solusi: mengembangkan program magang di sektor kreatif dan meningkatkan keterampilan terapan.
9. matematika dan ipa (14.809 mahasiswa do)
   - penyebab: materi sulit dan prospek kerja yang belum jelas.
   - solusi: meningkatkan pembelajaran serta mengembangkan keterampilan yang relevan.
10. hukum (13.829 mahasiswa do)
    - penyebab: beban studi dan persaingan yang ketat.
    - solusi: mengoptimalkan program magang dan memberikan lebih banyak beasiswa.
memilih jurusan kuliah perlu dilakukan dengan hati-hati. pertimbangkan minat, bakat, serta prospek masa depan agar keputusan yang diambil tidak berakhir dengan do.