https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sarat Tradisi dan Momen Kumpul Keluarga, Festival Kue Bulan sejak Ribuan Tahun Silam

FESTIVAL KUE BULAN : PSMTI Sumsel menyelenggarakan Festival Kue Bulan di PIM. Acara ditandai dengan pertunjukan seni, fashion show, serta lomba mewarnai bagi anak usia 4-12 tahun. -foto: adi/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Perayaan Festival Kue Bulan atau Mooncake Festival di Palembang Indah Mall (PIM) berlangsung meriah, Sabtu (7/9). Semarak perayaan tersebut salah satunya ditandai perlombaan mewarnai dan fashion show yang diikuti ratusan anak usia 4-12 tahun. 

"Bagi warga Tionghoa, Festival Kue Bulan sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu dan terus dilaksanakan hingga saat ini. Festival ini merupakan festival terbesar kedua setelah Xin Cia dan setiap tahun dirayakan warga Tionghoa seluruh dunia termasuk di Indonesia," ujar Ketua Panitia Festival Kue Bulan 2024, Wondho di sela perayaan di PIM.

Dikatakan, berdasarkan legenda yang ada di negeri asalnya Tiongkok, festival sendiri sebagai bentuk kesetiaan seorang suami yang ditinggal isterinya karena meminum pil keabadian hingga pada akhirnya menjadi Dewi Bulan. Sebagai pengingat pertemuan terlahir dengan sang isteri, suaminya membuat kue berbentuk bulat laksana bulan. Pada waktu itu, kue tersebut dinikmati sang suami di bawah sinar rembulan dan seolah-olah melihat istrinya menjadi Dewi Bulan tersebut. 

"Sekarang kue bulan disantap bersama seluruh keluarga yang berkumpul di satu meja menikmatinya. Pada momen tersebut, setiap anggota keluarga akan bercerita mengenai aktivitas keseharian dan keluarganya. Makanya momen seperti ini selalu ditunggu warga Tionghoa. Biasanya setiap anggota keluarga akan mendapat bagian kue bulan yang melambangkan kekeluargaan," terang Wondho. 

BACA JUGA:Belasan Pengusaha Ramaikan Festival Lemang 2024 di Lahat, Harapkan Pengenalan Lebih Luas

BACA JUGA:Pembukaan Festival Budaya 2024 di Palembang, Pj Wali Kota A. Damenta Ajak Lestarikan Budaya Melayu

Ketua PSMTI Sumsel, Joni Kesuma menyambut baik pelaksanaan Festival Kue Bulan di PIM. Kegiatan ini bukan hanya untuk mengenalkan tradisi dan budaya yang ada di masyarakat Tionghoa, juga bagaimana berupaya mengajak setiap orang memahami dan melestarikan Festival Kue Bulan di masa mendatang.

"Lewat momen ini, generasi muda terutama etnis Tionghoa bisa melestarikannya. Selain ada legenda dan cerita menarik, momen ini juga momen berkumpul bersama keluarga tercinta di rumah dan keluarga besar di satu meja untuk sama-sama menikmati kue bulan," terangnya didampingi Ketua PSMTI Kota Palembang, Surya Tham. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan