https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Menghindari Stroke dan Penyakit Jantung, Ini yang Harus Dilakukan

BATASI: Penggunaan garam harus dibatasi untuk menghindari penyakit jantung dan stroke--

SUMATERAEKSPRES.ID –  Diet garam penting dilakukan siapa saja, baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak. Diet ini berguna untuk mencegah berbagai penyakit seperti hipertensi dan kardiovaskular. Diet garam sendiri merupakan pola makan dengan mengatur jumlah asupan garam yang dikonsumsi.

Saat menjalani diet garam,  dianjurkan untuk membatasi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam atau natrium, seperti makanan cepat saji atau fast food, makanan beku, makanan ringan dan daging olahan, sup kalengan, keju, sereal, serta roti.

BACA JUGA:Waspadai Gagal Jantung, Ini kata dr Arif Sejati, SpPD-KKV

BACA JUGA:Manfaat Jus Pakcoy dan Nanas, Sehatkan Jantung dan Kesehatan Kulit

Sebagai gantinya konsumsi makanan yang lebih sehat, seperti aneka buah dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging, dan susu rendah lemak. Dilansir dari alodokter,  garam terdiri dari dua jenis mineral yang juga berfungsi sebagai elektrolit, yaitu natrium dan klorida.

Fungsi kedua zat ini mengontrol tekanan darah, menjaga kadar cairan tubuh, dan mendukung kinerja otot dan saraf.  Namun, asupan garam berlebih bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi). Tekanan darah tinggi jika  tak terkontrol lama kelamaan bisa menyebabkan komplikasi berupa stroke atau penyakit jantung.

Saat tubuh kelebihan garam, ginjal akan menyesuaikan kadar cairan dalam darah sehingga volume dan tekanan darah meningkat. Ini membuat jantung harus bekerja lebih keras guna menyuplai darah segar ke tubuh. 

BACA JUGA:Ini Dia 5 Jenis Minyak yang Baik Untuk Kesehatan Jantung

BACA JUGA:Ini Pantangan yang Harus Diikuti Penderita Jantung Bengkak

Selain itu, kadar garam yang tinggi menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh penderita gagal jantung kongestif, sirosis, dan penyakit ginjal, serta menyebabkan gangguan fungsi saraf. Inilah alasan mengapa diet garam perlu dilakukan demi hidup yang lebih sehat.

Tak hanya membatasi konsumsi makanan asin, perlu juga mengatur jumlah asupan garam dengan lebih teliti. Saat menjalani diet garam, dianjurkan untuk membatasi asupan garam dan MSG tidak lebih dari 1 sendok teh per hari atau sekitar 5–6 gram.

Agar jumlah asupan garam tidak berlebihan, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut:
•    Kurangi pemakaian garam saat memasak.

Sebagai gantinya, gunakan  bumbu masakan atau bahan makanan yang memiliki rasa gurih alami atau umami, seperti bawang, jahe, jamur, rumput laut, kacang, dan ikan.
•    Saat berbelanja makanan olahan, baca label kemasan produk dengan saksama. Pilihlah makanan dengan kadar natrium atau sodium yang rendah.

•    Konsumsi lebih banyak makanan segar, seperti sayuran dan buah-buahan, karena makanan ini mengandung lebih sedikit garam. Jika ingin mengonsumsi daging, pilihlah daging segar ketimbang daging olahan, seperti kornet atau sosis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan