70 Dokter Bahas Dampak Pola Hidup dan Makanan Terhadap Kesehatan Ginjal di Simposium Siloam Hospitals
Simposium medis Siloam Hospitals Group membahas pentingnya kesadaran terhadap dampak pola hidup dan makanan modern pada kesehatan ginjal. Foto: neni/sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID- Siloam Hospitals Group menyelenggarakan simposium medis pada 10 Agustus 2024 dengan topik bertajuk “Exploring Insights in Nephrology and Neurology”.
Adapun tujuan dari simposium ini adalah untuk memperkenalkan, mendiskusikan, dan berbagi informasi terkini tentang perkembangan tatalaksana penyakit Parkinson dan transplantasi ginjal sebagai opsi penanganan gagal ginjal.
Acara idihadiri sekitar 70 dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis dari area Palembang dan sekitarnya.
"Kita mungkin menyadari bahwa maraknya pola hidup dan jenis makanan masa kini yang tanpa kita sadari membuat kerja ginjal menjadi berat, sehingga isu ini menjadi bahan perbincangan yang ramai. Akibatnya, banyak masyarakat, bahkan usia muda dan anak-anak, harus menjalani cuci darah atau hemodialisis,"ujar salah satu narasumber Profesor ahli penyakit ginjal di Siloam Hospitals ASRI, Prof. Dr. dr. Endang Susalit SpPD-KGH, FINASIM, didampingi dr. Asdi Predi SpPD, FINASIM dari Siloam Hospitals Palembang
BACA JUGA:Lifter Aceh Nurul Akmal Siap Bertarung di Final Olimpiade Paris 2024, Harapan Terakhir Indonesia
BACA JUGA:Kolaborasi Kemenkominfo dan TNI: Himbau Prajurit TNI Wajib Hindari Judi Online
Lanjutnya, Selain itu, penyakit Parkinson yang juga berkembang belakangan ini sudah memiliki pilihan penatalaksanaan untuk memperbaiki gerakan motorik dan membantu penderita Parkinson agar lebih stabil dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pada tahun 2019, telah tercatat kenaikan 15 persen dalam populasi pasien gagal ginjal kronis di dunia, yang menyebabkan 1,2 juta kasus kematian.
Pada tahun 2020, tercatat 254.028 kasus kematian akibat gagal ginjal kronis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan bahwa sebanyak 12 provinsi di Indonesia menempati posisi tertinggi angka kasus penyakit ginjal kronis,
Prevalensi penyakit ginjal kronis pada usia di atas 15 tahun berdasarkan diagnosis dokter pada 2018 berjumlah 739.208 jiwa, atau meningkat dari 2 permil pada tahun 2013 menjadi 3,8 permil.
BACA JUGA:Silaturahmi Kapolres Muba di Pondok Pesantren: Tegaskan Pentingnya Pendidikan Tanpa Kekerasana
BACA JUGA:Sejarah Lagu Indonesia Raya: Simbol Nasionalisme dan Persatuan Bangsa
Berdasarkan kriteria usia, didominasi oleh kelompok usia 65-74 tahun sebanyak 8,2 permil. Berdasarkan jenis kelamin, penyakit ini lebih didominasi oleh laki-laki di wilayah perkotaan.
Penyakit Parkinson adalah suatu penyakit degeneratif otak yang berkembang lambat pada beberapa orang selama bertahun-tahun, ditandai dengan hilangnya kontrol gerakan motorik yang berkelanjutan disertai gangguan emosi seperti depresi, hilangnya indra penciuman, gangguan lambung, dan gangguan kognitif.