Palembang New Port Masih Terkendala Lahan, Lokasi di Tanjung Carat Banyuasin, 60 Hektare Tunggu Pelepasan KHLK
Perkembangan terbaru mengenai pembangunan Palembang New Port di Tanjung Carat Banyuasin--
Proses lain yang menjadi kendala yaitu mitra yang berminat dan ingin berinvestasi belum bisa masuk. Karena, pemilihan mitra belum bisa dilaksanakan mengingat belum ada kepastian pelepasan kawasan hutan dari KLHK. "Jadi ini juga belum jalan," tambah dia.
Sebelumnya, Staf Khusus Bidang Percepatan Pembangunan Wilayah, Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Kemenko Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan, pembangunan Palembang New Port harus dilakukan. Untuk itu perlu dilakukan percepatan.
Permasalahan Pelabuhan Boom Baru sebagai pelabuhan sungai seperti sedimentasi yang tinggi sehingga kapal besar sulit masuk atau jumlah kapal yang masuk terbatas. "Jadi kita berpikirnya dibutuhkan pelabuhan laut yang ada di Tanjung Carat," kata Wahyu.
Mengenai percepatan itu, yang pertama didorong adalah pembebasan lahan 60 hektare dan area pendukungnya yang juga masih terkendala. Termasuk dana kerohiman dari dampak pembangunan pelabuhan. "Kita minta ini dulu diselesaikan pada tahun ini juga," tuturya.
BACA JUGA:Investasi Sumsel Tercapai Rp36,8 Triliun, Proyek Pelabuhan Tanjung Carat Jadi Harapan
BACA JUGA:Menhub Budi Karya Sebut Pelabuhan Tanjung Carat Groundbreaking 2024
Palembang New Port masuk dalam 15 PSN di Sumsel. Ada enam proyek yang menjadi prioritas percepatan, terutama dalam sektor logistik dan transportasi. Wahyu Utomo yang juga Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyatakan, sektor transportasi menjadi prioritas utama.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, pelabuhan ini direncanakan akan dibangun dengan skema pendanaan kreatif non-APBN atau KPBU. Dengan melibatkan investor swasta baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Saat ini kami sedang merumuskan kerja sama yang tepat. Keberadaan pelabuhan ini diharapkan dapat memberikan stimulus ekonomi signifikan bagi masyarakat di Sumsel dan sekitarnya," ungkap Menhub.
Palembang New Port diharapkan akan menggantikan peran Pelabuhan Boom Baru karena saat ini sudah tidak dapat dikembangkan lagi karena lokasinya yang terletak di tengah kota Palembang. Pelabuhan Boom Baru juga mengalami masalah pendangkalan (sedimentasi) sehingga tidak mampu menampung kapal-kapal besar.
Setelah nanti Palembang New Port selesai dibangun, maka Pelabuhan Boom Baru akan diubah fungsinya menjadi pelabuhan penumpang. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin mendukung pembangunan Palembang New Port di wilayah Tanjung Carat. Masuk Kecamatan Banyuasin II.
“Kita sambut baik adanya rencana pembangunan pelabuhan tersebut,"kata Kosarudin, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin. Adanya pelabuhan itu pasti akan membawa dampak positif bagi Banyuasin, Sebab, akan menyerap tenaga kerja, jasa dan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
BACA JUGA:Pembangunan Tanjung Carat Ditarget September
BACA JUGA:Tarik Investor Tanjung Carat
"Belum lagi dampak lainnya, ekonomi, sosial dan sebagainya," ujar dia. Diketahui, pembangunan pelabuhan ini dulunya bagian dari kawasan ekonomi khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA). Yang ditetapkan lewat Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2014.