Warga Kepung Kantor KPU dan Bawaslu

SIMULASI: Aksi demo salah satu pasangan calon yang tak puas dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPS dan PPK sehingga menuntut dilakukan penghitungan ulang suara. FOTO: HERU/SUMEKS--

PALI, SUMATERAEKSPRES.ID - Ratusan massa pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati mendadak mengepung kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) PALI, kemarin sekitar pukul 09.00 WIB. Kericuhan pun sempat terjadi. Akibatnya kemacetan jalan utama menuju ibu kota Pendopo. 

Petugas Dalmas Satuan Samapta Polres PALI di-backup Pasukan Huru Hara (PHH) Brimob Batalyon D Polda Sumsel dan aparat TNI dari Koramil PALI, memukul mundur massa yang mulai anarkis.  Suasana tegang pun mulai terjadi.

BACA JUGA:Sudah Daftarkan Diri di 5 Parpol, Kader NasDem Ini Optimis Diusung di Pilkada PALI

BACA JUGA:HDCU Didukung Partai Perindo: Tambahan Kekuatan Menuju Pilkada Sumsel 2024, Menyala Abangku!

Untungnya aksi demo ini merupakan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispam Kota) persiapan pengamanan Pilkada serentak 27 November 2024 mendatang di Bumi Serepat Serasan. 

‘’Kegiatan ini kita lakukan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2024 di wilayah hukum PALI,’’ ujar Kabag OPS Polres PALI, Kompol Hendro. 

Dikatakan, ada tiga tempat yang digelar simulasi Sispam kota hari ini, yakni kantor KPU, Bawaslu, dan Pemkab PALI. 

‘’Skenario yang dilakukan dalam simulasi ini, ratusan massa aksi dari salah satu pasangan calon peserta pilkada, tidak puas dengan hasil rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPS dan PPK sehingga menuntut untuk dilakukan penghitungan ulang suara,’’ katanya. 

BACA JUGA:MataHati Yakin Banyak Parpol Akan Bergabung dalam Pilkada Sumsel 2024, Ini Kata Tim Pemenangan!

BACA JUGA:Heri Amalindo – Popo Ali Raih Dukungan PKB untuk Pilkada Sumatera Selatan 2024

Wakapolres PALI Kompol Dedi R menambahkan, ada beberapa tahapan dalam simulasi ini yakni tahapan Dalmas awal, Dalmas lanjut dan penurunan pleton PHH dari Brimob Batalyon D untuk membubarkan massa aksi yang anarkis. 

"Simulasi Sispamkota ini untuk melatih personel dan petugas penyelenggara pemilu, sehingga para personel bisa tahu seperti apa gambarannya jika terjadi kerusuhan serta cara mengantisipasinya demi menciptakan pilkada sukses, aman dan tentunya dapat memberi rasa aman untuk warga setempat dari gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," pungkasnya.(ebi/)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan