Kasus Dugaan Korupsi di Musi Rawas, Pj Bupati dan Kadis PU Mura Diperiksa Sebagai Saksi

Reporter: Nanda |

Editor: Irwansyah |

Senin , 24 Mar 2025 - 20:40

Pemeriksaan marathon terus dilakukan oleh Kejati Sumsel, ungkap Vanny Yulia Eka Sari, SH MH, untuk memperkuat penyidikan dan memastikan semua bukti terungkap. Foto:Nanda/Sumateraekspres.id--

SUMATERAEKSPRES.ID – Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan (Kejati Sumsel) kembali melanjutkan rangkaian pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi di sektor Sumber Daya Alam, khususnya terkait dengan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Musi Rawas.

Pemeriksaan yang dilakukan pada Senin, 24 Maret 2025, melibatkan sejumlah saksi dan tersangka untuk melengkapi berkas perkara serta mendalami bukti-bukti yang ada.

Menurut Vanny Yulia Eka Sari, SH MH, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumsel, pemeriksaan saksi dilakukan secara marathon untuk mendalami seluruh bukti yang ada dan memperkuat penyidikan yang tengah berlangsung.

Ia menegaskan bahwa pemanggilan saksi akan terus dilakukan selama dibutuhkan oleh penyidik untuk mengungkapkan fakta-fakta baru terkait kasus ini.

"Pemanggilan saksi-saksi akan terus dilaksanakan sepanjang penyidik membutuhkan keterangan lebih lanjut," ujar Vanny.

Pada hari itu, sebanyak 8 orang menjalani pemeriksaan, terdiri dari 6 saksi dan 2 tersangka.

Pemeriksaan terhadap saksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara kelima tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya.

Vanny menjelaskan bahwa total 8 orang yang diperiksa pada hari itu adalah 6 saksi dan 2 tersangka.

Dua tersangka yang diperiksa pada hari tersebut adalah BA, yang menjabat sebagai Kepala Desa Mulyoharjo pada periode 2010-2016, dan SAI, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Perijinan (BPMPTP) Musi Rawas pada periode 2008-2011.

Keduanya diperiksa untuk mendalami peran mereka dalam kasus ini dan melengkapi bukti yang ada.

kasus dugaan korupsi di musi rawas, pj bupati dan kadis pu mura diperiksa sebagai saksi                            sumateraekspres.id – kejaksaan tinggi sumatera selatan (kejati sumsel) kembali melanjutkan rangkaian pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi di sektor sumber daya alam, khususnya terkait dengan perkebunan kelapa sawit di kabupaten musi rawas.
pemeriksaan yang dilakukan pada senin, 24 maret 2025, melibatkan sejumlah saksi dan tersangka untuk melengkapi berkas perkara serta mendalami bukti-bukti yang ada.
menurut vanny yulia eka sari, sh mh, kepala seksi penerangan hukum kejati sumsel, pemeriksaan saksi dilakukan secara marathon untuk mendalami seluruh bukti yang ada dan memperkuat penyidikan yang tengah berlangsung. 
baca juga:masyarakat mintalah agar pemimpin amanah, ustaz abdul somad ajak umat berserah diri
baca juga:pelunasan tahap ii biaya haji 2025 resmi dibuka, ribuan jemaah lunasi bipih di hari pertama
ia menegaskan bahwa pemanggilan saksi akan terus dilakukan selama dibutuhkan oleh penyidik untuk mengungkapkan fakta-fakta baru terkait kasus ini.
"pemanggilan saksi-saksi akan terus dilaksanakan sepanjang penyidik membutuhkan keterangan lebih lanjut," ujar vanny.
pada hari itu, sebanyak 8 orang menjalani pemeriksaan, terdiri dari 6 saksi dan 2 tersangka.
pemeriksaan terhadap saksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara kelima tersangka yang telah ditetapkan sebelumnya.
vanny menjelaskan bahwa total 8 orang yang diperiksa pada hari itu adalah 6 saksi dan 2 tersangka.
dua tersangka yang diperiksa pada hari tersebut adalah ba, yang menjabat sebagai kepala desa mulyoharjo pada periode 2010-2016, dan sai, yang pernah menjabat sebagai sekretaris badan penanaman modal dan pelayanan terpadu perijinan (bpmptp) musi rawas pada periode 2008-2011. 
baca juga:wujudkan keluarga berdaya dan sejahtera, peran penting pkk & posyandu 
baca juga:kawal harga gabah sesuai hpp, di lapangan cuma dihargai rp5.100 per kg
keduanya diperiksa untuk mendalami peran mereka dalam kasus ini dan melengkapi bukti yang ada.
saksi-saksi yang turut diperiksa adalah rj, yang menjabat sebagai penjabat bupati musi rawas pada 2015-2016; kh, kepala dinas pekerjaan umum (pu) cipta karya dan tata ruang musi rawas pada 2009-2017; js, sekretaris dinas pu cipta karya kabupaten musi rawas pada 2008-2012; amb, asisten ii bidang ekonomi dan pembangunan setda musi rawas pada 2010; a, kepala bidang bina usaha tani pada 2007-2017; dan s, kepala badan perencanaan pembangunan daerah (bappeda) musi rawas pada 2010-2013.
vanny menjelaskan, pemeriksaan tersebut berlangsung dari pukul 10.00 wib hingga selesai dengan agenda sekitar 30 pertanyaan.
pada 4 maret 2025, kejati sumsel telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yakni ridwan mukti (bupati musi rawas periode 2005-2015), efendi suryono (direktur pt. dam tahun 2010), saiful ibna (kepala bpmptp musi rawas tahun 2008-2013), amrullah (sekretaris bpmptp musi rawas tahun 2008-2011), dan bachtiar (kepala desa mulyoharjo tahun 2010-2016).
baca juga:jumputan abang jemput pasien ke rumah, gratis tinggal telepon call center saat darurat
baca juga:genjot perolehan zakat dari tukin asn, baznas target himpun rp11 miliar 
tersangka bachtiar sebelumnya sempat mangkir dalam tiga kali pemanggilan, namun pada 11 maret 2025, ia berhasil ditangkap paksa di salah satu hotel di palembang.
umaryadi, asisten bidang tindak pidana khusus (aspidsus) kejati sumsel, menjelaskan modus operandi yang dilakukan oleh tersangka ba bersama tersangka lainnya. 
mereka terlibat dalam penerbitan izin dan penguasaan lahan negara secara ilegal yang mencakup sekitar 5.974,90 hektar dari total 10.200 hektar lahan yang digunakan untuk perkebunan kelapa sawit pt. dam di kecamatan bts ulu, kabupaten musi rawas. lahan tersebut meliputi kawasan hutan produksi dan lahan transmigrasi.
baca juga:ojol kurangi angka pengangguran
baca juga:gelar rupst 2025, bri bagikan dividen rp51,73 triliun dan bersiap lakukan buyback rp3 triliun
"ba bersama tersangka lainnya telah memanipulasi sejumlah dokumen surat pernyataan hak (sph), dan kami terus mendalami peran masing-masing tersangka, serta aliran dana yang terkait dalam kasus ini," tegas umaryadi.