Jualan Naik 2 Kali Lipat, Cicilan Pedagang Angkringan Teratasi hingga Kuatkan Tekad Berangkat Umrah
RAUP REZEKI : Pelaku UMKM meraup rezeki dalam momen Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Minggu (4/8). -foto: kumaidi/sumeks-
“Kalau ada pertandingan Piala Presiden 2024 begini, saya senang. Bisa cepat pulang karena laris,” jelas Agung yang jualan ciloknya bernama Pak Bro Oye. Agung menjelaskan hadirnya Piala Presiden 2024 di Kota Solo menjadi berkah baginya. Dagangan yang biasanya baru habis seharian dengan keliling sekolah-sekolah kini cuma hitungan jam sudah ludes. “Karena ramai yang ke stadion, cilok saya biasanya habis dalam 1-2 jam,” jelasnya.
Dikatakan Agung, setiap hari dia berjualan cilok dengan bahan baku daging dan campuran tepung 6 kg. Dari bahan baku itu, jadi ratusan butir cilok. “Jika habis dapat sekitar Rp400 ribu. Itu kotor karena nanti dikurangi beli bahan lagi untuk jualan esok hari,” terangnya. “Kadang kalau tidak capek, jika ada pertandingan begini setelah habis saya pulang bikin lagi untuk jualan lagi. Mumpung ramai,” ujarnya.
Agung bersyukur Piala Presiden 2024 mampir di Kota Solo. Di Kota Batik ini, Piala Presiden berlangsung pada 30 hingga 4 Juli 2024. Ini karena Kota Solo mendapat kepercayaan menggelar babak semi final dan final serta perebutan peringkat ketiga. Sebelumnya, di fase grup Piala Presiden 2024 dilaksanakan di Bandung dan Bali.
Berkat Piala Presiden 2024 mampir di Solo, proyek renovasi rumahnya berjalan lancar. Ini karena penghasilan dari jualan cilok ditabung untuk beli bahan renovasi rumah. “Kini sudah hampir selesai. Pelaksanaan Piala Presiden 2024 ini sangat membantu renovasi rumah saya. Rumah bukan dari tembok tapi berbentuk joglo,” jelasnya.
Agung yang juga penjaga kos-kosan di daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta ini memang fokus mencari uang untuk selesaikan renovasi rumahnya. Ini karena tiga anaknya sudah besar. Anak pertama sudah berkeluarga. Anak kedua kerja sambil kuliah di Universitas Negeri Surakarta. Lalu anak terakhir sudah bekerja di Pasar Klewer. “Jika renovasi rumah selesai, ada keinginan berhaji atau umrah. Mohon doanya,” terang Agung.
BACA JUGA:Simak Sejarah 4 Presiden AS Tewas Dibunuh, 8 Selamat dari Upaya Pembunuhan Termasuk Donald Trump
BACA JUGA:Penembak Jitu yang Lukai Telinga Mantan Presiden AS Donald Trump Tewas. Identitasnya Mencengangkan
Setali tiga uang dengan Nanik Puji. Wanita paruh baya usia 62 tahun itu sangat berterima kasih Piala Presiden 2024 digelar di Stadion Manahan Solo. Ini karena banyaknya suporter yang datang membuat dagangan minumannya laris manis. “Saya senang jika ada pertandingan di sini. Ramai. Banyak suporter yang datang, pendapatan juga naik,” ungkap Nanik yang memakai jilbab hitam ini.
Dikatakan Nanik, jika tidak ada pertandingan dia membawa pulang uang sekitar Rp 200 hingga 300 ribu setiap harinya. Selama ada pertandingan seperti Piala Presiden 2024, pendapatannya naik menjadi Rp 600-800 ribu perhari. Nanik menambahkan, pendapatan pedagang lainnya mungkin bisa lebih besar. Terutama yang jualan aneka makanan. Sebab, pendapatan itu dihasilkan Nanik hanya dari jualan minuman air mineral dan teh juga minuman instan lainnya.
“Kalau ada suporter dari luar Solo, saya sangat senang. Mereka datang ke stadion tidak hanya menonton pertandingan saja. Mereka biasanya suka berlama-lama duduk untuk beli makan dan minum setelah maupun sebelum menonton,” jelas Nanik.
“Kan sempat ada larangan suporter tamu datang ke stadion saat pertandingan, itu berpengaruh sekali dengan pendapatan kami karena jika suporter di sini setelah nonton pertandingan ya langsung pulang. Tapi ini selama Piala Presiden 2024 di Solo ramai terus. Kami senang karena pendapatan naik. Semoga ini berlanjut sampai seterusnya,” ujarnya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan Gedung Jokowi Learning Center di Lampung Selatan, Untuk Apa Nih?
Nanik berharap euforia Piala Presiden 2024 menular di kompetisi resmi selanjutnya. Ini karena dia sedang menabung untuk bekal umrah. Nanik punya keinginan untuk umrah karena telah ditawari anak-anaknya. Nanik memiliki dua anak. Anak pertama bekerja sebagai dosen di Universitas Negeri Surakarta setelah menyelesaikan studi S2-nya. Sementara anak yang kedua, baru saja lulus S1.
“Saya sudah lama jualan. Alhamdulillah bisa sekolahkan anak sampai S2 dan S1. Sekarang mereka sudah bisa cari uang sendiri jadi uang dari jualan ditabung untuk nanti bekal umrah. Inginnya begitu. Anak juga sudah nawari. Semoga terlaksana karena sangat ingin pergi ke Tanah Suci,” jelasnya.