Nitrogen Berlebih, Kresek Menyerang, Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Lakukan Monitoring
MONITORING: Petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Desi Dwi Juliana, SP melakukan pengamatan pada lahan persawahan di Desa Sakatiga Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. -andika-
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit kresek pada tanaman padi disebabkan bakteri Xanthomonas oryzae. Bakteri ini mengandung xantomonadin, yang menghasilkan pigmen berwarna kuning. Penyakit ini dapat menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan, baik vegetatif maupun generatif.
Mengantisipasi hal ini, petugas Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Desi Dwi Juliana, SP melakukan pengamatan pada lahan persawahan. Berlokasi di Desa Sakatiga Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir.
“Kami melakukan pengamatan di luas tanam padi sekitar 20 ha dengan umur tanaman 1-45 hari setelah tanam,’’ katanya.
Varietas yang ditanam merupakan varietas lokal dan IR 42. ‘’Dalam monitoring dilakukan, OPT yang ditemukan yaitu kresek dengan luas serangan 0,5 ha dan intensitas serangan 3,8 persen,’’ katanya.
BACA JUGA:Serangan Penyakit Kresek 2.1 Persen
BACA JUGA:Padi Rentan Serangan Kresek, Saat Musim Hujan
Dikatakan, bakteri Xanthomonas oryzae menginfeksi tanaman padi melalui luka di daun dan stomata daun. Selanjutnya masuk ke klorofil dan merusak daun. Gejala serangan kresek pada helaian daun mengakibatkan kerusakan daun.
Serangan dimulai dari pinggir daun berupa garis, melepuh selanjutnya meluas dan daun menjadi kuning. “Pada luka yang parah daun berwarna putih keabu-abuan daun tanaman yang rusak akan mengakibatkan proses fotosintesis tidak maksimal,” tukasnya.
Ciri-ciri tanaman padi yang terkena penyakit kresek biasanya dimulai dari pinggir beberapa centimeter dari ujung. Daun mengalami garis, melepuh, dan pinggiran yang bergelombang. ‘’Penyakit ini dapat menginfeksi tanaman padi sejak fase vegetatif hingga fase generatif,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Tak Banyak Kegiatan, Rutin Lakukan Monitoring Tanaman Jeruk
BACA JUGA:Ternyata Air Garam juga Bermanfaat untuk Tanaman. Bisa Kendalikan Hama Penyakit
Pemicu penyakit kresek biasanya karena penggunaan pupuk nitrogen yang berlebihan. Kurangnya penggunaan pupuk kalium. Serta lurangnya penggunaan bahan organik dan kelembapan yang tinggi.
‘’Musuh alami yang ditemukan untuk mengatasi kresek adalah Laba-laba dan Coccinelidae. Untuk itu, kami juga memberikan rekomendasi pencegahan yang dilakukan petani,” ujarnya.
Di antaranya, melakukan pengendalian dengan menggunakan APH Paenibacillus polymyxa. Pengendalian dengan menggunakan pestisida anjuran pemerintah berbahan aktif tembaga oksida dan intensitas serangan di atas ambang ekonomi.