Kapolda: Tragedi Kemanusiaan, Kemiskinan Tinggi, Masyarakat Butuh Solusi, Berulang Warga Tewas Meras Minyak
MINYAK ILEGAL; Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad WIbowo, berulangnya warga tewas saat memeras tumpahan minyak ilegal dan terjadi kebakaran, sudah menjadi tragedi kemanusiaan. Masyarakat rela melakukan kegiatan yang membayakan keselamatan jiwanya, untuk m-FOTO: HUMAS POLDA SUMSEL FOR SUMEKS-
PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Berulangnya warga Musi Banyuasin (Muba) tewas saat memeras tumpahan minyak ilegal, jadi perhatian serius Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK. Menurutnya, ini sudah menjadi tragedi kemanusiaan.
”Karena banyaknya warga yang kurang penghasilan/hidup susah, sehingga mereka nekat melakukan kegiatan yang membahayakan jiwa mereka,” kata Kapolda, kepada sumateraekspres.id, Senin pagi, 22 Juli 2024.
Terkait peristiwa yang terjadi di Muba baru-baru ini, Kapolda sudah melaporkannya ke Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi. “Agar ada aksi dari pemerintah daerah, untuk menghentikan segala bentuk penambangan ilegal,” imbuhnya.
Lanjut mantan Kapolda Jambi itu, Polri dalam hal ini dari Polda Sumsel dan Polres Muba serta polsek jajarannya, sudah banyak menangkap. “Namuna bisa dilihat sendiri, bahwa penangkapan saja tidak bisa menghentikan penambangan ilegal,” cetusnya.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Tegas: SKK Migas Harus Tutup Sumur Ilegal Permanen, Ingat Itu!
Karena itu, harus ada upaya lain yang bisa mengalihkan kegiatan menambang secara ilegal menjadi kegiatan lain yang legal. “Karena tingkat kemiskinan di Sumsel masih tinggi, dan masyarakat membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ulas lulusan Akpol 1993 itu.
Penanganan illegal drilling maupun illegal refinery, perlu sinergisitas antara pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten, TNI, Polri, SKK Migas, dan Pertamina. “Saya sudah meminta pihak SKK Migas dan KKKS, untuk menutup sumur tersebut secara permanen, karena pihak tersebut adalah yang ahli di bidangnya,” ujarnya.
Sebab, pembongkaran kilang minyak dan pembongkaran sumur minyak memerlukan biaya yang besar. “Karena lokasinya jauh, medannya sulit, resistensi atau perlawanan dari masyarakat sangat tinggi, serta membutuhkan alat berat seperti excavator dan truk angkut,” jelas Kapolda.
Valve dan Pipa Sengaja Dirusak Warga
Penutupan sumur minyak ilegal yang dimaksudnya itu, di areal Dusun V Parung, Desa Srigunung, Kecamatan Sungai Lilin, yang kembali terbakar, Minggu dini hari, 21 Juli 2024.
BACA JUGA:Ada yang Sengaja Buka Valve Penutup Sumur Minyak dan Rusak Pipa, Kapolda Minta Ditutup Permanen
Padahal sumur yang sempat terbakar pada 28 Juni 2024, sudah ditutup. Pascamenimbulkan 8 korban luka-luka, dimana 4 orang diantaranya tewas. Kini valve penutup sumur minyak dan pipa aliran minyak ke seller atau bak penampungan, sengaja dirusak warga.