Warung Terapung Mbok Sri:, Sajian Kuliner Unik di Tepi Sungai Musi Palembang, Cobain Yuk!
Warung Terapung Mbok Sri jadi Sajian Kuliner Unik di Tepi Sungai Musi Palembang, Cobain Yuk!-Foto: Febriansyah -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Warung Terapung Mbok Sri, yang berlokasi di tepi Sungai Musi, telah menjadi salah satu tempat kuliner yang wajib dikunjungi di Palembang.
Warung ini menawarkan pengalaman bersantap yang tidak biasa, karena tidak terletak di darat melainkan di atas perahu yang terapung di Sungai Musi.
Pengunjung Warung Terapung Mbok Sri bisa menikmati hidangan sambil merasakan sensasi makan di atas air yang bergelombang.
Mbok Sri (57), pemilik warung Warung Terapung Mbok Sri ini, telah menjalankan usahanya selama lebih dari 35 tahun. Awalnya, ia berjualan di bawah Jembatan Ampera selama 12 tahun, namun pindah ke tepi Sungai Musi karena adanya proyek pembersihan.
BACA JUGA:Palembang, Kota Sungai dan Kenikmatan Tekwan di Warung Bu Eni
BACA JUGA:Warung Pecel Lele Gembira, Keunikan di Balik Jam Buka dan Varian Menu yang Menggoda
Warung Terapung Mbok Sri terkenal dengan hidangan khas Palembang seperti pempek, tekwan, model, dan berbagai jenis pindang seperti patin, gabus, ayam, baung, dan tulang.
Selain itu, warung ini juga menyajikan aneka hidangan laut segar yang dimasak dengan bumbu khas Nusantara.
Keunikan lain dari Warung Terapung Mbok Sri adalah cara penyajiannya. Semua hidangan disajikan di atas meja-meja kecil yang diletakkan di perahu.
Pengunjung dapat menikmati angin sepoi-sepoi dan pemandangan Sungai Musi yang memukau sambil menyantap makanan mereka, menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan.
BACA JUGA:Tangkap Pembunuh Pemilik Warung Kopi, Kejadian April lalu Dekat Mapolres Ogan Ilir
BACA JUGA:Warung Kelontong Ludes Terbakar di Pinggir Jalintim Palembang-Betung, Ini Dugaan Penyebabnya
Bagi Mbok Sri, berjualan di atas perahu adalah cara untuk melestarikan tradisi dan memperkenalkan budaya kuliner Palembang kepada generasi muda dan wisatawan.
"Saya ingin orang-orang tahu bahwa kuliner Palembang itu tidak hanya soal rasa, tapi juga tentang pengalaman dan budaya," ujarnya.