Warisan Mbah Maridjan: Inspirasi dan Pengaruhnya pada Masyarakat Sekitar Gunung Merapi

Keberanian dan pengorbanan Mbah Maridjan menjadikannya legenda di hati masyarakat sekitar Gunung Merapi. Foto: dudun/sumateraekspres.id--

Pada tahun 2010, saat letusan Gunung Merapi, Mbah Maridjan menolak untuk dievakuasi.

Beliau ingin menunaikan sholat Isya (ada juga yang mengatakan usai melaksanakan sholat magrib) sebelum meninggalkan tempat tersebut.

Namun, takdir berkata lain, dan beliau menjadi korban letusan bersama dengan tim relawan yang akan melakukan evakuasi. 

Pengorbanan dan keberaniannya menginspirasi banyak orang, dan beliau dikenang sebagai pahlawan yang abadi1.

BACA JUGA:Kejadian Tragis di Palembang: Warga Mata Merah Ditemukan Meregang Nyawa dengan Kondisi Mengenaskan

BACA JUGA:Manfaat dan Efek Samping Konsumsi Pinang Muda: Yuk, Konsultasi Dulu dengan Dokter Dulu!

Peran spiritual Mbah Maridjan sangat memengaruhi masyarakat sekitar Gunung Merapi.

Beliau dianggap sebagai penjaga dan pelayan spiritual yang memiliki koneksi khusus dengan gunung berapi.

Berikut beberapa cara peran spiritualnya memengaruhi Masyarakat.

Juru Kunci: Mbah Maridjan memegang amanah sebagai juru kunci Gunung Merapi. Warga setempat selalu menunggu komando darinya saat gunung akan meletus.

Kepercayaan ini mengakar kuat dalam budaya dan tradisi setempat.

Pengaruhnya  pada keputusan evakuasi. Saat letusan besar, Mbah Maridjan menolak dievakuasi karena ingin menunaikan sholat Isya.

Keputusannya ini memengaruhi warga sekitar yang juga ragu untuk meninggalkan tempat tinggal mereka. Beberapa mengikuti langkahnya, sementara yang lain memilih untuk mengungsi.

BACA JUGA:Tips Efektif Latihan dengan Smith Machine ala Ade Rai untuk Otot Dada Maksimal

BACA JUGA:Bocah Tenggelam di Sungai Ogan Ditemukan 4 Km dari Lokasi Awal. Begini Kondisinya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan