https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Banyak yang Berbeda, Berikut Penjelasan Kemenag Terkait 1 Muharram 1446 H

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag), Adib, menjelaskan bahwa kalender Hijriyah didasarkan pada peredaran bulan.-Foto: Kemenag-

Jika hilal berada di atas ufuk pada tanggal 29 bulan kamariah, maka keesokan harinya adalah tanggal 1 bulan kamariah, tanpa mempertimbangkan tinggi hilal.

"Metode imkanur rukyat mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal. Ini adalah metode yang menjembatani antara rukyatul hilal dan wujudul hilal dengan menyepakati kriteria tertentu, yang disusun berdasarkan data rukyat jangka panjang yang dianalisis dengan perhitungan astronomi," tambah Adib.

Penetapan yang Berbeda

Adib memberikan contoh dalam penetapan 1 Muharram 1446 H. Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengumumkan bahwa bulan Zulhijah digenapkan menjadi 30 hari (istikmal), sehingga awal Muharram jatuh pada 8 Juli 2024.

Pengumuman ini berbeda dengan Kalender Hijriah Indonesia dan kalender Nahdlatul Ulama sendiri yang menetapkan awal bulan Muharram pada 7 Juli 2024.

"Perbedaan ini tidak perlu diperdebatkan karena mekanisme penentuannya berbeda, meskipun kalendernya sama."

"Kami mengajak seluruh umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah, mengutamakan toleransi, dan beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Selamat Tahun Baru Hijriah 1446 H/2024 M," tutup Adib.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan