https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sumsel Siaga Darurat Karhutla 5,5 Bulan. Usai Banyuasin, OKI, dan Muba, 9 Daerah Menyusul Naikkan Status

--

Sebab, tahun lalu, tercatat ada 12 daerah di Sumsel yang rawan karhutla. "Kami berharap dengan adanya peningkatan status siaga darurat ini, dapat mengantisipasi potensi karhutla dengan lebih baik," tukasnya. 

Untuk di wilayah Ogan Ilir, karhutla perdana terjadi Sabtu (22/6) lalu, sekitar pukul 20.40 WIB. Hampir 2 jam tim BPBD Ogan Ilir berjibaku memadamkan kebakaran lahan yang lokasinya tak jauh dari tol Palembang-Indralaya (Palindra). 

Persisnya di Km 15, wilayah Desa Sribanding, Kecamatan Pemulutan Barat. “Ini merupakan kebakaran lahan terbesar perdana di tahun ini untuk wilayah Ogan Ilir," kata Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat. Luasan lahan yang terbakar sekitar 1 hektare. Untuk penyebab kahutla itu belum diketahui, masih diselidiki. 

Kata Edi, pihaknya belum menetapkan status siaga darurat karhutla di Ogan Ilir. "Belum, karena syaratnya belum terpenuhi. Minimal kalau sudah 5 kali kejadian karhutla, baru kita menetapkan status siaga darurat," tukasnya. 

Sebagai catatan, sepanjang 2023 di Ogan Ilir terjadi 317 kali karhutla. Luas lahan yang terbakar 1.375,8 hektare. Paling luas di wilayah Kecamatan Indralaya Utara, Indralaya, Pemulutan, dan Pemulutan Barat. 

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, mengatakan, seiring masa transisi dari musim hujan ke kemarau, curah hujan diprediksi akan terus mengalami penurunan di sebagian besar wilayah Sumsel hingga akhir Juni 2024 ini.

“Sebagian besar wilayah Sumsel berpeluang lebih dari 80 persen mengalami curah hujan rendah,” katanya. Untuk puncak kemarau diprediksi pada Juli-Agustus. Seiring menurunkan curah hujan, ancaman karhutla pun meningkat. Terutama pada beberapa daerah rawan.

Curah hujan pada dasarian II Juni 2024 di sebagian besar Sumsel berada pada kategori menengah (50-150 mm). Sementara di sebagian Muba, Muara Enim, dan Prabumulih, lalu sebagian besar Banyuasin dan Palembang, serta sebagian kecil OKI, Ogan Ilir, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, dan Lahat pada kategori rendah (0-50 mm).

BACA JUGA:Awas, Kebakaran Lahan Dekat Tol Palindra Membuka Musim Karhutla di OI, Ini Tindakan.BPBD!

BACA JUGA:Training Pemadam Kebakaran Hutan dan Kebun

Hanya sebagian kecil Lahat, Muara Enim, dan Muba yang berada pada kategori tinggi (150-300 mm). Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukkan sebagian besar Sumsel mengalami HTH dengan kategori sangat pendek (1-5 hari).

HTH terpanjang terukur di Pos Hujan di Kabupaten Muba (Lais, Batanghari Leko, Babat Supat, Sekayu), Ogan Ilir (Indralaya), Muara Enim (Lembak, Gunung Megang), Banyuasin (Banyuasin III), dan PALI (Talang Ubi) selama 5 hari. (yun)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan