https://sumateraekspres.bacakoran.co/

80 Persen Sumsel Curah Hujan Turun, Prediksi BMKG, Juli Masuk Fase La Nina

Prediksi BMKG Juli 2024 fase La Nina-foto: ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Badan Meteologi, Klimatologi dan Geofisika memprediksi pada Juli-Agustus menjadi puncak kemarau di Provinsi Sumsel. Seiring menurunkan curah hujan, ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai meningkat. Terutama pada beberapa daerah rawan.

Curah hujan pada dasarian II Juni 2024 di sebagian besar Sumsel berada pada kategori menengah (50-150 mm). Sementara di sebagian Muba, Muara Enim, dan Prabumulih, lalu sebagian besar Banyuasin dan Palembang, serta sebagian kecil OKI, Ogan Ilir, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, dan Lahat pada kategori rendah (0-50 mm).

 Hanya sebagian kecil Lahat, Muara Enim, dan Muba yang berada pada kategori tinggi (150-300 mm). Curah hujan tertinggi terjadi di di Pos Hujan Lahat, sebesar 252 mm. Sifat hujan pada dasarian II Juni 2024 di sebagian besar Sumsel berada pada kategori atas normal. 

Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukkan sebagian besar Sumsel mengalami HTH dengan kategori sangat pendek (1-5 hari). HTH terpanjang terukur di Pos Hujan di Kabupaten Muba (Lais, Batanghari Leko, Babat Supat, Sekayu), Ogan Ilir (Indralaya),  Muara Enim (Lembak, Gunung Megang), Banyuasin (Banyuasin III), dan PALI (Talang Ubi) selama 5 hari.

BACA JUGA: Sumsel Mendekati Awal Kemarau, BMKG Imbau Waspada Dampak Pancaroba

BACA JUGA:BMKG Sebut Juli 2024 Indonesia Berpotensi Alami Kekeringan Meteorologis

“Sebagian besar wilayah Sumsel berpeluang lebih dari 80 persen mengalami curah hujan rendah,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis. Seiring masa transisi dari musim hujan ke kemarau, curah hujan diprediksi akan terus mengalami penurunan di sebagian besar wilayah Sumsel hingga akhir Juni 2024 ini.

 Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul selama periode transisi ini. “Baik potensi terjadinya hujan secara tiba-tiba yang disertai petir dan angin kencang ataupun munculnya potensi hotspot,” imbuh Wandayantolis.

Sebelumnya, Korbid Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani  mengatakan, saat ini peralihan menuju musim kemarau. Hampir sebagian besar wilayah Sumsel memasuki awal musim kemarau. "Puncak kemarau diprakirakan pada Juli dan Agustus," bebernya.

Menurutnya, beberapa wilayah di Sumsel masih terjadi hujan. Namun hal berbeda di OKI dimana sebagian kecil wilayahnya sudah mulai kemarau. "Di Sumsel khususnya wilayah OKI bagian selatan sudah mulai kemarau," jelasnya.

Kepala BMKG pusat, Dwikorita Karnawati mengumumkan, Indonesia bersiap memasuki fase La Nina pada Juli 2024, periode El Nino berakhir bulan ini. Perubahan ini berpotensi membawa dampak kekeringan meteorologis di sejumlah wilayah Tanah Air.

BACA JUGA:WADUH! Sumsel kini dilanda cuaca panas, Ini Penjelasan Kepala BMKG Sumsel

BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem di Sumsel, Kamis 30 Mei 2024: Ini Detil Prakiraan BMKG!

"Kesiagaan Pemerintah Pusat dan Daerah menjadi kunci dalam menghadapi fase La Nina ini," ujarnya. BMKG mendorong pemerintah daerah yang masih dalam transisi dari musim hujan ke musim kemarau untuk meningkatkan upaya dalam memanfaatkan air hujan secara optimal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan