https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sumsel Mendekati Awal Kemarau, BMKG Imbau Waspada Dampak Pancaroba

Sumsel Mendekati Awal Kemarau-FOTO : IST-

SUMATERAEKSPRES.ID - Potensi karhutla tahun ini tampaknya tak akan terlalu parah. Sudah Juni, tapi hujan masih turun.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronika Sinta Andayani mengungkapkan, saat ini masih pancaroba  dan belum masuk musim kemarau. Namun, cuaca Sumsel memang sudah mendekati awal musim kemarau.

Karena itu, kondisi cuaca di Sumsel cenderung tidak menentu. Panas, tapi tiba-tiba mendung dan turun hujan. Dijelaskannya, sebagian besar wilayah Sumsel pada dasarian II bulan Juni 2024 (10 – 20 Juni) diprakirakan akan memasuki awal musim kemarau.

"Namun, perlu dicatat bahwa potensi hujan masih tetap ada. Tapi sudah mulai menurun, baik intensitasnya maupun jumlah hari terjadinya," pungkas dia. Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis menjelaskan, berdasar update per 10 Juni lalu, hari tanpa hujan (HTH) sangat pendek, yaitu selama 1-5 hari.

Terjadinya pada sebagian wilayah Ogan Ilir, sebagian wilayah Empat Lawang, OKI, dan PALI, sebagian kecil Wilayah Palembang, Musi Banyuasin, Banyuasin, Lahat, Muara Enim, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan OKU Timur.

BACA JUGA:Juni Siap-Siap Siaga Karhutla, Masuk Musim Kemarau Dasarian Ke-2

BACA JUGA:Ini Dia 10 Jenis Tanaman yang Cocock DItanam di Musim Kemarau

Sedangkan HTH pendek (6-10 hari), terjadi di sebagian kecil wilayah PALI. Untuk HTH menengah (11-20 hari), panjang (21-30 hari), sangat panjang (31-60 hari) dan kekeringan ekstrem (>60 hari) tidak ada. “Masih ada hujan sampai dengan pemutakhiran data di sebagian besar wilayah Sumsel,” bebernya. HTH terpanjang terukur di Pos Hujan Pendopo, Kecamatan Talang Ubi,  PALI yakni selama 6 hari.

Dijelaskan Wandayantolis, pada dasarian II Juni 2024 ini, sebagian besar wilayah Sumsel berpeluang lebih dari 60 persen mengalami curah hujan menengah. Wilayah Banyuasin bagian timur, OKI bagian selatan, dan OKU Timur bagian utara berpeluang lebih dari 60 persen terjadi curah hujan rendah dengan sifat hujan yang didominasi normal hingga atas normal.

“Wilayah Sumsel dalam periode masa transisi dari musim hujan beralih ke musim kemarau,” bebernya. Meskipun terdapat peluang kenaikan jumlah curah hujan pada dasarian II Juni, namun curah hujan diprediksi akan terus mengalami penurunan di sebagian besar wilayah Sumsel hingga akhir Juni 2024. 

Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul selama periode ini. “Seperti potensi terjadinya hujan secara tiba-tiba yang disertai petir dan angin kencang, serta selalu menjaga sanitasi lingkungan sekitar kita,” tukasnya.(*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan