Pesona Senjang: Tradisi Lisan yang Tetap Hidup di Muba, Menghubungkan Generasi di Bumi Serasan Sekate
Kesenian Senjang: Tradisi lisan yang menyatukan masyarakat dan menyampaikan pesan melalui irama yang memikat. Foto: yudi/sumateraekspres.id--
MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kesenian Senjang, sebuah bentuk seni tradisi khas masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, merupakan salah satu warisan budaya yang sarat makna.
Tradisi lisan ini awalnya merupakan ungkapan hati yang dikemas dalam bentuk pertunjukan seni.
Kesenian Senjang berkembang pesat di berbagai wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, seperti di Kecamatan Sungai Keruh, Kecamatan Babat Toman, Kecamatan Sanga Desa, dan Kecamatan Sekayu.
Setiap wilayah memiliki kekhasan iramanya masing-masing, menambah keunikan dan keindahan seni ini.
BACA JUGA:Tragis: 2 Siswi SMP Tenggelam di Sungai Ogan Setelah Selfie di Speedboat, Begini Kronologisnya!
Meski popularitas Kesenian Senjang berpusat di Kabupaten Musi Banyuasin dan para pelantunnya mayoritas berasal dari wilayah ini, asal mula senjang tidak bisa dipastikan hanya dari daerah ini saja.
Senjang juga tumbuh dan berkembang di daerah lain di bagian hulu Sungai Musi, menandakan bahwa kesenian ini memiliki akar yang luas di berbagai daerah.
Senjang bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan juga menjadi media komunikasi yang menghubungkan antara orang tua dan generasi muda, serta antara masyarakat dan pemerintah.
Dalam setiap pertunjukan Senjang, pesan yang disampaikan bisa berupa nasihat, kritik, aspirasi, atau ungkapan rasa gembira.
BACA JUGA:Nah Loh, 7 Bulan Pembayaran Gaji Karyawan Tertunda, PDAM Tirta Agung Beri Alassn Begini!
BACA JUGA:Terungkap! Inilah Pesona dan Legenda Bukit Kaba yang Memikat Hati Para Petualang
Keterampilan menuturkan Senjang dengan spontanitas yang tinggi kini sudah semakin langka.
Tujuan dari penelitian tentang Senjang adalah untuk mengangkat kembali keterampilan masyarakat dalam seni ini yang sudah sangat jarang ditemui.