https://sumateraekspres.bacakoran.co/

6 Amalan Sunnah di Hari Raya Iduladha yang Mendapat Ganjaran Pahala dari Allah

SUNNAH: Enam amalan sunnah di Hari Raya Iduladha.Foto: berry/sumateraekspres.id--

BACA JUGA:553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Telah Tiba di Arafah Sesuai Jadwal

BACA JUGA:Pelantikan Pengurus PP Perdokhi Sumsel dan Pentingnya Vaksinasi bagi Jemaah Haji dan Umrah

3. Memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak

Pada dasarnya hal-hal tersebut boleh dilakukan kapan saja, ketika dalam kondisi yang memungkinkan, dan tidak harus menunggu datangnya hari raya, misalnya saja seminggu sekali saat hendak melaksanakan sholat jumat.

Namun bagi yang melaksanakan kurban tidak diperbolehkan memotong kuku dan memotong rambut hingga usai pemotongan hewan kurbannya.

4. Memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci apabila memilikinya

Jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih dan suci, namun sebagian ulama mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban.   

BACA JUGA:Dapat 15 Kali Makan-1 Kali Snack Berat, Jatah Jemaah Haji Selama Wukuf di Arafah-Muzdalifah

BACA JUGA:Jangan Tergiur Janji Manis Travel Haji Ilegal, Berikut Tips Memilih PIHK yang Aman

Berkaitan dengan memakai pakaian putih, ini diperuntukkan bagi para laki-laki yang hendak mengikuti jamaah salat Id maupun yang tidak mengikutinya, semisal satpam atau seseorang yang bertugas menjaga keamanan lingkungan, anjurannya ini tidak dikhususkan bagi yang hendak berangkat sholat saja, melainkan kepada semuanya.   

Sedangkan untuk kaum perempuan, cukup memakai pakaian yang sederhana atau pakaian yang biasa dipakai sehari-hari, karena berdandan dan berpakaian secara berlebihan hukumnya makruh, begitu pula hukum menggunakan wangi-wangian secara berlebihan.

5. Berjalan kaki menuju tempat sholat

Ketika hendak menuju ke masjid ataupun tempat salat Id hendaklah seseirang berjalan kaki karena hal ini lebih utama. 

Tetapi untuk para orang tua yang telah berumur dan orang yang tidak mampu berjalan, maka boleh saja ia berangkat dengan menggunakan kendaraan.

Karena dengan berjalan kaki orang bisa saling bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bermushafahah (bersalam-salaman) sesama kaum muslimin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan