Stres Hewan Pengaruhi Kualitas Daging, Jaga Kondisi pH Tubuh Sapi Tetap Normal
Tindakan penanganan limbah jeroan kurban-foto: dudun/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Di momen Hari Raya Iduladha, penanganan hewan kurban yang baik mulai dari tempat penjualan, pengangkutan, dan tempat pemotongan sangat penting guna memastikan kualitas daging yang dihasilkan. Kesalahan penanganan dapat menyebabkan hewan mengalami stres fisik dan psikologis yang signifikan.
“Penanganan hewan kurban yang baik kunci menghasilkan daging berkualitas,” ujar Medik Veteriner Ahli Madya Provinsi Sumsel, Dr drh Jafrizal MM, kemarin. Dia mengemukakan ketika stres fisik dan psikologis pada hewan kurban bisa menyebabkan penurunan bobot, cedera karkas, dan perubahan kualitas daging.
Salah satu dampak utama peningkatan pH daging di atas 5,8 yang menyebabkan daging menjadi lebih gelap dan alot. Sebaliknya pH yang terlalu rendah membuat daging terlalu lembek. Oleh karena itu, menjaga kondisi pH tubuh sapi tetap normal sangat penting untuk mendapatkan kualitas daging yang baik.
“Stres selama penyembelihan juga dapat menyebabkan penipisan konsentrasi cadangan glikogen dalam otot sebelum pemotongan. Hal ini berdampak pada rasa daging yang kurang enak dan membuat daging lebih cepat mengalami pembusukan serta rentan terhadap kontaminasi mikroba,” ungkapnya.
BACA JUGA:Melihat Usaha H Jahri 37 Tahun Jual Beli Sapi Jual Sapi Kurban hingga Rp65 juta/ ekor Bobot 900 kg
BACA JUGA:37 Tahun Geluti Jual Beli Sapi Kurban, H Jahri: Permintaan Tahun Ini Menurun
Untuk itu, diharapkan kepada penjual, petugas pengangkutan, dan petugas penyembelihan di masjid agar tidak memperlakukan hewan kurban dengan cara kasar. Menghindari hewan dari rasa takut dan stres merupakan langkah penting mendapatkan kualitas daging kurban yang optimal.
Pria yang juga menjabat Ketua PDHI Sumsel ini pun menekankan pentingnya perlakuan yang baik terhadap hewan kurban. "Dengan penanganan yang tepat, kita tidak hanya mendapat daging berkualitas, juga menjalankan ibadah kurban dengan lebih baik," ujarnya. Menghindari stres pada hewan kurban adalah tanggung jawab bersama demi kesejahteraan hewan dan kualitas daging yang akan dikonsumsi masyarakat. (iol/fad)