Siapkan Stok Sapi 29 Ribu Ekor, Hewan Kurban Pinggir Jalan Tanpa SKKH

TAWAR KURBAN: Warga menawar harga hewan kurban yang dijual pedagang di pinggir jalan. DKPP mengingatkan saat membeli hewan kurban di pinggir jalan agar mengecek SKKH.-foto: evan/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Mendekati Hari Raya Iduladha pada 17 Juni 2024 mendatang, permintaan hewan kurban mengalami peningkatan. Untuk itu, Pemprov Sumsel melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel memastikan semua hewan yang dijadikan kurban dalam kondisi sehat dan layak. 

Seluruh hewan akan dicek dan jalur lintas juga akan diawasi agar tidak ada hewan kurban yang sakit dan menularkan penyakit. Rencana tersebut diungkapkan Kepala DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi, kemarin. "Iya, awal Juni kita akan melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban langsung di kandang peternak yang ada," ucap dia.

Menurutnya, kesehatan hewan sapi dan kambing atau domba saat ini dalam kondisi baik. Sejauh ini belum ada laporan hewan sakit atau mati mendadak karena hal tertentu. Sebab monitoring tak hanya dilakukan jelang Lebaran. "Tak hanya saat menghadapi Lebaran kami monitoring. Kami tetap melaksanakan prosedur berlaku untuk memenuhi syarat pelaksanaan Iduladha dengan mengecek kesehatan hewan kurban," ungkapnya.

Soal stok, ia menyebut jumlahnya cukup banyak. Di Sumsel ada 29 ribuan sapi, sedangkan kambing/domba mencapai 45 ribuan. Angka itu diprediksi mencukupi untuk pelaksanaan kurban pada tahun ini. "Stok kita banyak, sapi ada 29 ribuan sedangkan kambing atau domba sekitar 45 ribuan. Untuk Palembang saja kita siapkan 5 ribuan ekor lebih," jelasnya.

BACA JUGA:Wah, Bulu Hewan Kurban pun Bernilai Pahala! Ini Keutamaan Kurban yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Mengenalkan Makna Berkurban pada Anak di Hari Raya Idul Adha

Dia mengimbau masyarakat tidak membeli hewan kurban yang buka di pinggir jalan. Sebab hewan-hewan tersebut, disebutnya, tidak dilengkapi SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan). "Mereka tidak punya SKKH, namun kami tidak bisa melarang hanya dapat memgimbau saja bahwa hewan yang dijual di pinggir jalan tidak dilengkapi surat-surat. Tidak ada jaminam kesehatannya, legalitasnya juga kita tidak tahu," katanya.

Ia menyebut, untuk penyakit ngorok pada sapi yang sempat heboh beberapa waktu lalu di Sumsel saat ini sudah dalam kondisi aman. "Alhamdulillah tidak ada lagi laporan sapi yang sakit atau mati mendadak," tukasnya. (yun/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan