Sudah Pamit, Isyarat Tak Kembali, Sakit Jantung, Jemaah Kloter 2 Asal Lubuklinggau Meninggal di Medinah
DIMAKAMKAN: Prosesi pemakaman almarhum Yusman, jemaah haji kloter 2-foto: ist-
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Jumlah jemaah haji Sumsel yang meninggal bertambah jadi dua orang. Tiga hari lalu (13 Mei), Nurseha Umar Alkap (52) asal Palembang yang berpulang dalam perawatan di RS Siti Fatimah Az-Zahra. Almarhumah jemaah kloter 2.
Yang kedua, Yusman (64), warga Perumnas Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau. Almarhum juga jemaah kloter 2. Namun meninggalnya di Medinah. Tepatnya dalam perawatan di Rumah Sakit King Fahd, Medinah, Selasa (14/5), pukul 17.25 WAS (Waktu Arab Saudi).
Jenazah almarhum telah dimakamkan di pemakaman Baqi, Medinah Al Munawaroh yang lokasinya tak jauh dari Masjid Nabawi, Rabu (15/5) usai subuh. Ketua rombongan haji asal Kota Lubuklinggau, Hasbi Saidina Ali membenarkan adanya jemaah yang meninggal tersebut.
“Almarhum memiliki riwayat sakit jantung. Dia berangkat bersama istrinya,” ujar Hasbi. Dia menuturkan, almarhum sempat mendapat perawatan di RS King Fadh. Setibanya di Medinah pada 13 Mei, kondisi kesehatan almarhum memang menurun.
Sehingga tim kesehatan membawanya ke rumah sakit. Hanya sempat dirawat satu malam, sebelum akhirnya berpulang. Jenazah almarhum sebelum dimakamkan sempat disalatkan di Masjid Nabawi.
BACA JUGA:Jemaah Calon Haji Prabumulih Meninggal Dunia, Batal Berangkat ke Tanah Suci
"Kami menyampaikan kabar duka dan belasungkawa terhadap keluarga jamaah haji yang meninggal. Untuk proses pengurusan jenazah sudah dilakukan, kami juga terus mendampingi jemaah kloter 2," tegasnya.
Hasbi menuturkan, meski belum menuntaskan rukun haji secara keseluruhan, secara hukum fiqih almarhum Yusman sudah menunaikan ibadah haji. Namun pemerintah juga sudah menyediakan alternatif lain. Untuk rukun haji yang belum dilaksanakan almarhum, nantinya akan dibadalhajikan.
"Isyaa Allah yang bersangkutan sudah sah menjalankan ibadah hajinya. Karena meninggalnya tercatat sebagai jihat fisabilihhal, dan meninggal saat melaksanakan rangkaian ibadah haji," tegasnya.
Rupanya, sebelum berangkat ke Tanah Suci, almarhum telah berpamitan dengan sejumlah tetangganya. Misalnya saat hendak kembali ke Lubuklinggau usai merayakan Lebaran di Palembang. “Bapak pamit dengan tetangga di sana, ngomong akan berangkat haji Mei. Terus bilang enak yo kalau meninggal di Tanah Suci,” ujar Yuda, putra sulung almarhum.
Almarhum Yusman juga pamitan dengan tetangga di Lubuklinggau. “Ke beberapa tetangga, bapak sudah pamit dan minta maaf sebelum berangkat. Sambil ngomong caknyo aku dak balik lagi,” ceritanya.
Untuk penyakit jantung almarhum memang sudah sering dirasakan. Saat manasik, ketika harus berjalan jauh, sesekali dada merasa sakit. Selama ini berobat jalan. Sudah disarankan untuk pasang ring, tapi belum terlaksana.