Selama Tahun 2022, LRT Sumsel Layani 3.087.760 Penumpang

Tahun 2022 baru berlalu, membawa banyak cerita untuk menjadi evaluasi dan perbaikan di tahun 2023. Begitu pun operasional LRT Sumsel, melewati tahun 2022 agar bisa bangkit setelah pandemi covid-19 mulai membaik. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan alternatif transportasi publik, LRT Sumsel melakukan upaya dengan mengedukasi masyarakat untuk menjadikan LRT Sumsel menjadi pilihan dan budaya baru dalam bertransportasi publik.

Kabag Humas PTKAI Divre III Palembang, Aida Suryanti menjelaskan dinamika operasional LRT Sumsel menjadikan PTKAI sebagai operator bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKRSS) melakukan berbagai upaya peningkatan pelayanan.

Setelah sempat 2 tahun terdampak di masa pandemi covid-19, pertengahan tahun 2022 di mana situasi pandemi covid-19 mulai membaik, pengguna LRT Sumsel ikut membaik, selama tahun 2022 rata-rata harian penumpang di angka 8.460 dengan total penumpang di tahun 2022 sebanyak 3.087.760 penumpang dengan prosentase ketercapaian 184,4%.

Selain itu untuk memberikan kemudahan dan memaksimalkan keterjangkauan LRT Sumsel bagi masyarakat serta melengkapi integrasi antar moda sebelum nya, saat ini ada 7 koridor Feeder LRT  Musi Emas dan akan bertambah secara bertahap yaitu :

  1. Stasiun LRT Polresta - via kompleks OPI
  2. Stasiun RSUD - via Sukawinatan
  3. Stasiun LRT Asrama Haji - via Talang Betutu
  4. Stasiun DJKA via Terminal Pasar Plaju
  5. Kamboja - Bukit Siguntang via Stasiun LRT Demang
  6. Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji
  7. Asrama Haji - Sematang Borang via Jalan Nurdin Panji. Keberadaan feeder LRT Musi Emas ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan angkutan pengumpan (feeder) bagi masyarakat pengguna LRT, jelas Aida.

Memasuki tahun 2023, 1 Januari kemarin pengguna LRT Sumsel mencapai 33.776 penumpang, hal ini menunjukkan kehadiran LRT Sumsel dan pelayanan yang ada memberikan masyarakat alternatif transportasi umum yang baik. Harga tiket antar stasiun selain stasiun Bandara adalah 5 ribu dan 10 ribu untuk dari dan menuju Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badarudin II, sedangkan operasional LRT Sumsel, setiap hari beroperasi 94 perjalanan dari jam 05.05 - 20.43. PTKAI sebagai operator bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKRSS) serta dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan stakeholder lainnya akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan agar masyarakat menjadikan LRT Sumsel sebagai suatu cara baru, budaya baru dalam bertransportasi, tutup Aida. (adv)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan