Tanam Regufia, Cegah Hama Kutu Daun

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Tanaman kacang panjang termasuk salah satu jenis sayuran yang rutin dilakukan pemanenan. Produktifitas dalam pembentukan bunga dan buah juga tergolong cepat.

Karenanya, petani kacang panjang biasa melakukan pemanenan dalam rentang dua hari sekali pemetikan.

Dibalik produktivitas yang tinggi, kacang panjang juga jadi incaran hama kutu daun. Terkait hal itu, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Indralaya Selatan, Rizky, bersama penyuluh pertanian lainnya melakukan monitoring.

BACA JUGA:Libatkan Pegawai Tanam Sayuran

BACA JUGA:Panen Sayuran, Persiapkan Lahan

‘’Kami melakukan pe-ngendalian hama penyakit tanaman kacang panjang di Desa Tanjung Dayang Selatan, Kecamatan Indralaya Selaatan. Salah satunya mengantisipasi serangan hama kutu daun,” ungkapnya.

Umumnya, tanaman kacang panjang memasuki masa generatif di 45 hari setelah tanam (HST) biasanya rentan mengalami serangan kutu daun. Serangan hama ini akan menyebabkan buah polong menjadi keriput, kecil, serta pertumbuhan tanaman terhambat.

Perlu dipahami, kutu daun (Aphis craccivora) merupakan hama umum yang sering menyerang tanaman kacang panjang. Kutu daun senang mengisap bagian permukaan bawah daun, kuncup, dan batang muda tanaman.

BACA JUGA:Mudah dan Praktis, Nih Resep Nasi Goreng Terasi Sayuran untuk Pemula, Cocok untuk Sahur atau Berbuka Puasa

BACA JUGA:Fokus Hortikultura, Kelompok Tani Budidaya Sayuran Bertambah

Dikatakan, serangan kutu daun ini dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti pertumbuhan tanaman yang terhambat, kelemahan tanaman, perubahan warna daun, kerutan pada daun.

‘’Hingga akhirnya menyebabkan penurunan hasil panen. Terutama jika serangan berat terjadi saat fase pembungaan atau pembentukan polong,” tukasnya.

Menurutnya, ada beberapa tindakan pengendalian yang dapat diambil untuk mengendalikan serangan kutu daun pada tanaman kacang panjang. 

Salah satu langkah pertama yang biasa dilakukan untuk mencegah tanaman terserang penyakit atau hama adalah dengan melakukan sanitasi lahan.
Lalu, membersihkan lahan dan sekitarnya dari gulma rumput-rumputan yang dapat menjadi inang alternatif bagi hama.