https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Serangan Penyakit Kresek 2.1 Persen

MONITORING: Kasiyanto, petugas POPT melakukan monitoring organisme pengganggu tanaman (OPT) pada pertanaman padi di Desa Sri Dadi Kecamatan Buay Madang, OKU Timur. FOTO: IST--

MARTAPURA, SUMATERAEKSPRES.ID –  Ada banyak penyakit yang dapat menyerang tanaman padi. Jika tak segera diatasi akan mengakibatkan penurunan produksi.

Salah satunya penyakit tanaman yang disebabkan bakteri Xanthomonas oryzae atau dikenal dengan istilah Hawar Daun Bakteri atau biasa dikenal dengan penyakit kresek.

BACA JUGA:Cegah Hawar Daun, Lakukan Pengendalian

BACA JUGA:Basmi Hama, Manfaatkan MOL Keong Mas

Bakteri ini menyerang baik pada fase vegetatif maupun fase generatif. 
Terkait hal tersebut, Kasiyanto, petugas POPT telah melakukan  monitoring organisme pengganggu tanaman (OPT)  pada pertanaman padi di Desa Sri Dadi Kecamatan Buay Madang,  OKU Timur.

Hasilnya, dari hamparan lahan padi seluas 17 hektare dengan umur 85 hari setelah tanam (hst) ditemukan hawar daun bakteri. ‘’Penyakit ini menyerang tanaman padi dengan luas sekitar 0,25 hektare dengan  intensitas serangan 2,1 persen,’’ katanya.

Untuk itulah, petani direkomendasikan melakukan pengendalian menggunakan APH Paenibacillus polymyxa.


BACA JUGA:Ini Dia 10 Musiuh Alami Hama Wereng, Petani Wajib Tahu

BACA JUGA:Hama Ini Menjadi Momok Menakutkan, Petani Wajib Tahu cara Mengendalikannya

‘’Jika luas dan intensitas serangan meningkat melewati ambang ekonomi bisa dilakukan dengan pengendalian menggunakan fungisida berbahan aktif Tembaga oksi sulfat,’’ ujarnya.

Tak hanya itu, Kasiyanto juga menyarankan akan petani melakukan sanitasi lahan. ‘’Selain itu, lakukan pengamatan rutin untuk memantau perkembangan OPT. 
 Jangan sampai serangan OPT meluas,’’ ujarnya. (sms)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan