https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Klaim Produk-Stok Aman, Harga Terkendali, Satgas Sisir Pasar Modern Jelang Lebaran

UJI PRODUK : Petugas BPPOM Palembang melakukan pengujian produk ikan asin, cincau, dan tahu yang berasal dari 2 toko modern saat sidak, kemarin. Hasilnya semuanya negatif bahan berbahaya. Ini sebagai upaya untuk memastikan keamanan produk makanan yang dij-foto : agustina/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan keamanan dan stok pangan bulan Ramadan sampai Lebaran nanti. Sidak kemarin (1/4)  berlangsung di 2 pasar modern, yaitu Foodmart Supermarket PIM dan Transmart, Jl Radial Palembang. 

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ir H Gunawan MTP mengatakan sidak ini melihat kondisi barang, harga, ketersediaan stok, serta keamanan produk yang dijual di pasaran. "Alhamdulillah setelah kita periksa 2 tempat ini, tidak ada yang bermasalah dan berbahaya," sampainya, kemarin. Soal harga, hasil pantauan terbilang juga masih tetap stabil.

Bahkan untuk di Supermarket, harga daging jauh lebih rendah dari harga di pasar tradisional. "Di sini daging dijual Rp130 ribu per kilogram, sementara di pasar tradisional sudah mencapai hampir Rp140 ribu, tapi harga ini tergolong masih wajar," katanya lagi. 

Plt Kepala Balai Besar POM Palembang, Tedy Wirawan menjelaskan dari seluruh sempel yang dilakukan pemeriksaan, baik itu sampel dari Foodmart maupun Transmart, tidak ditemukan pangan yang mengandung bahan berbahaya. "Kita uji ikan asin, cincau, dan tahu. Hasilnya semuanya negatif bahan berbahaya," pungkasnya. 

BACA JUGA:Unit Pidsus Satreskrim Polres OKU Timur Tiba-Tiba Sidak Sejumlah SPBU, Ada Apa?

BACA JUGA:Polres Prabumulih Berhasil Mencegah Penimbunan BBM Saat Sidak SPBU

Pj Gubernur Sumsel, Agus Fatoni mengatakan pihaknya masih terus menggencarkan pasar murah untuk mengendalikan harga sembako di pasaran. Kegiatan ini  rangkaian Gerakan Pasar Murah Serentak se-Sumsel (GPMSS) yang sudah dicanangkan sebelumnya dan berlangsung selama tiga hari seminggu, yakni Senin, Selasa, dan Kamis. "Kegiatan pasar murah ini berlangsung secara stimulan," kata Fatoni. 

Selama Ramadan, pihaknya juga meningkatkan intensitasnya menjadi setiap hari melalui bazar Ramadan guna mengatasi inflasi menjelang Idulfitri. "In terus kita lakukan untuk memastikan pasokan aman dan terjaga," tegasnya. Secara umum  pasar murah dan sidak pasar berdampak positif terhadap inflasi Sumsel. TPID dan satgas pangan rutin melakukan operasi dan sidak untuk menghindari penimbunan bahan bahan pokok jelang Lebaran.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Ricky P Gozali juga mengakui pasar murah ini untuk menekan harga komoditi. Kegiatan ini diharapkan efektif menjaga stabilisasi harga. "Pemprov dalam naungan TPID ini merupakan kolaborasi yang luar biasa, konsisten, dan terus menerus menghasilkan yang optimal," bebernya. 

Kata dia, melalui kegiatan ini ada 4 hal yang ingin dicapai yakni pengendalian inflasi yaitu keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan komunikasi efektif.

BACA JUGA:Antisipasi Kecurangan, Indagsi Polda Sumsel dan Dinas Perdagangan Sidak dan Pengecekan ke Sejumlah SPBU

BACA JUGA:Tim Satgas Kabupaten Lahat Sidak Harga Beras di Pasar Tradisional

"Sebenarnya kalau kita lihat kegiatan seperti ini tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat secara utuh tetapi ini merupakan komunikasi yang efektif agar para pelaku pasar (pedagang dan lainnya) tidak semena mena menekan harga pasar karena masyarakat bisa mendapatkan harga murah melalui pasar murah ini," bebernya. 

Dengan begitu, kata dia, para pedagang tidak bisa menjual harga lebih dari kisaran itu. "Harga harus sesuai pasokan yang cukup," papar dia. Diakuinya, operasi pasar ini sangat berpengaruh karena bagaimanapun pertumbuhan ekonomi secara tinggi kalau harga naik. "Pertumbuhan ekonomi yang baik harus dibarengi kenaikan harga yang terkendali," lanjutnya. (tin/yun/fad)

Tag
Share