Masih Maghrib Berjemaah, Ayahnya Tidak Percaya
SYOK: Keluarga almarhum Adrian, sopir mobil naas, syok di kamar duka RSUD Palembang Bari.-foto : budiman/sumeks-
SUMATERAEKSPRES.ID - TIDAK hanya orang tua almarhum Adrian Argendi, yang shock akan kepergian putranya itu secara mendadak.
Orang tua almarhum Muhammad Athalah Nurendra Anuraga (19), juga merasakan hal yang sama.
Sempat masih tidak percaya. Athalah, masih pelajar kelas XII SMK Muhammadiyah 2 Palembang.
Itu dikatakan ayahnya, Agung (42), saat ditemui di rumah duka Jl Ki Anwar Mangku, Lr Asli, Kelurahan Sentosa, Kecamatan SU II, Palembang, siang kemarin.
“Pertama dapat kabar, dari satpam Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang,” terang Agung.
Kondisi Athalah saat itu kritis. Informasinya, dia sudah tidak sadarkan diri pascakejadian di Jl A Yani, depan KFC Plaju, sekitar pukul 04.30 WIB, Jumat, 8 Maret 2024. “Beberapa jam dirawat, anak kami meninggal dunia. Saya masih tidak percaya Athalah meninggal,” ucapnya sedih.
Kata Agung, Athalah adalah anak kembar. Malam itu dia pamit keluar rumah, hendak mengantar temannya. "Saya benar-benar tidak menyangka. Sebab, saya dan Athalah masih salat Maghrib berjemaah di rumah,” tambahnya.
BACA JUGA:Santuni Korban Kecelakaan Kerja Fly Over Bantaian, Pj Bupati Muara Enim Sebut 2 Hal Ini!
BACA JUGA:Tersenggol Saat Menyalip Truk, Mahasiswa Tewas dalam Kecelakaan Tragis di Ogan Ilir
Dari pergi malam itu, sampai dini hari Athalah belum juga pulang. “Subuhnya dapat kabar ada kecelakaan ini. Rencananya Athalah dimakamkan di TPU Talang Kunyit," pungkas Agus.
Teman sekolah almarhum, Bagus, menuturkan kalau almarhum Athalah sosok yang supel serta mudah bergaul. Sering ikut nongkrong dan ngobrol, bersama dengan teman-teman yang lain. “Kami dapat kabar kecelakaan ini, dari teman yang lain,” sebutnya.
Athalah memang tidak terlihatnya masuk sekolah Jumat ini (8/3). “Rencananya mau besuk ke rumah sakit, tapi Athalah sudah meninggal. Tentu ini bikin kami semua kaget," ucap Bagus, pelajar kelas XII SMK Muhammadiyah 2 Palembang. (afi/air/)