Kasus DBD di RSUD Martapura Meningkat, 1 Pasien Dirawat Meninggal
Pasien DBD yang dirawat di RSUD Martapura terus meningkat, saat ini tercatat sudah ada 1 pasien yang meninggal karena wabah tersebut.-Foto: Khalid/Sumateraekspres.id-
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Pasien penderita Demam berdarah dengue (DBD), yang dirawat di RSUD Martapura meningkat.
Jumlah pasien yang menderita DBD pada bulan Desember 2023 terdapat 3 kasus, meningkat menjadi 8 kasus di Januari 2024.
Sedangkan peningkatan juga terjadi pada bulan Februari yang mencapai 14 kasus yang dirawat di RSUD Martapura.
Dimana DBD ini merupakan penyakit yang ditularkan oleh gigitan nyamuk bernama Aedes aegypti.
BACA JUGA:Miliki 13 Poli Unggulan, Berikut Jadwal Praktek Dokter Spesialis di RSUD Martapura
BACA JUGA:Masih Banyak yang Salah Kaprah! Fogging Bukan Solusi Utama Mencegah DBD, Ini Faktanya
Direktur RSUD Martapura dr Dedy Damhudi melalui Humas RSUD Martapura Immala Dewi, didampingi Tim Survelance DBD RSUD Martapura Sinta Farida, A.Mkep, mengatakan, sebenarnya dari pihak Dinas Kesehatan OKU Timur sudah melakukan Fogging.
"Jadi pihak jika ada kasus DBD kami langsung lapor ke Dinkes. Sehingga pihak Dinkes langsung melakukan Fogging ke rumah pasien," katanya Immala Dewi, Rabu 6 Maret 2024.
Ia juga menyampaikan, bahwa terdapat satu pasien yang meninggal. Karena terdapat komplikasi berat, yakni amenia aplastik atau ada kelainan darah. Itu terjadi pada bulan Januari.
"Waktu masuk ke IGD pasien sudah dalam kondisi yang tidak sadar. Lalu dilakukan pemeriksaan dan hasilnya Trombositnya turun serta Hb nya juga turun. Lalu diagnosa penyertanya itu DBD, jadi bukan meninggal karena DBD murni namun dikarenakan komplikasi," jelasnya.
BACA JUGA:Penyakit DBD Meningkat, Dampak Curah Hujan Tinggi
BACA JUGA:Waspada! Sudah 31 Kasus DBD di OKU Timur, Berikut 12 Cara Menberantas Sarang Nyamuk
Lanjut kata dia, saat ini pihak RSUD Martapura masih merawat lima pasien yang masih diduga terkena DBD.
"Karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, terkait pasien ini terkena DBD atau tidak," ujarnya.