https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Olah Gabus Jadi Salai dan Abon

OLAHAN: Budidaya ikan gabus di Desa Martajaya Kecamatan Lubuk Raja, OKU tak hanya menghasilkan ikan gabus segar tetapi juga berbagai olahan gabus. -Berry-

BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Budidaya ikan gabus di Desa Martajaya Kecamatan Lubuk Raja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) ternyata bisa menghasilkan berbagai olahan yang bisa dikonsumsi.

Jadi mereka tak hanya menghasilkan ikan segar tapi juga membuat hasil olahan.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan OKU, Dra Hj Tri Aprianingsih mengatakan, dari hasil budidaya ikan gabus di Desa Martajaya ada yang sudah diolah menjadi abon dan salai ikan gabus.

‘’Jadi saat kita melakukan panen ikan gabus, kita tak menjualnya hanya dalam bentuk ikan segar,” ujarnya, kemarin (15/2). Sebagian dari hasil panen tersebut, lanjutnya, ada ikan gabus yang diolah  menjadi abon dan juga salai ikan gabus.

BACA JUGA:Gunakan Ikan Segar, Tahan 6 Bulan dalam Freezer

BACA JUGA:Mengintip Tradisi Nangkul di Sungai Hitam Sepucuk, Raup Cuan dari Ikan Segar yang Murah Meriah

‘’Hanya  saja dalam pengolahan kuliner tersebut masih terkendala dengan bahan baku. Karena ikan gabus ini baru bisa panen setelah usia 9 bulan sampai 10 bulan,’’ ujarnya.

Untuk saat ini, ada bibit ikan gabus yang masih dalam pemijahan dan pendederan di kolam ketua kelompok. Serta ikan gabus yang sudah cukup besar dimasukan dalam kolam demplot. 

‘’Ini kita lakukan agar budidaya ikan gabus ini tetap bisa berkelan-jutan. Tak terhenti jika sudah panen,’’ tegasnya.
Dikatakannya, ada juga yang disiapkan untuk diekstrak menjadi albumin.

BACA JUGA: Sentra Budidaya di Kabupaten OKU, Ini Beragam Manfaat Besar Ikan Gabus

BACA JUGA:Selain Enak Dikonsumsi, Ikan Gabus Kaya akan Protein bagi Tubuh, Berikut Penjelasannya

Pengolahan ekstraksi ini dilakukan sendiri dari kelompok ibu ibu yang ada di Desa Martajaya. ‘’Dari sebanyak 10 kg ikan segar bisa dieksraksi menjadi sebanyak 1 liter albumin,’’ katanya.

Untruk harga 1 liter albumin menurutnya bisa mencapai Rp1,6 juta.  ‘’Diharapkan ke depan tak hanya di Desa Martajaya yang menjadi daerah penghasil ikan gabus.

Tapi juga daerah kecamatan lain di OKU. Sehingga kesejahteraan masyarakat untuk kemandirian pangan bisa terwujud,’’ pungkasnya. (bis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan