https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ini yang Harus Dilakukan Petani Sayur Agar Hasil Panen Tetap Segar

BERKUALITAS: Pascapanen tanaman sayuran harus tetap dijaga kualitasnya--

BACA JUGA:Ini Cara Efektif untuk Mengendalikan Penyakit Fusarium pada Tanaman Cabai  

* Suhu: Suhu yang tidak tepat dapat mempercepat perubahan kualitas sayuran. Suhu rendah dapat memperlambat laju respirasi dan pertumbuhan mikroba.
    * Kelembaban: Kelembaban yang tinggi dapat memicu pertumbuhan jamur dan mikroorganisme lainnya. Kelembaban rendah, di sisi lain, dapat mengakibatkan penguapan dan kekeringan.
   

* Komposisi Atmosfer: Komposisi gas di sekitar sayuran juga dapat mempengaruhi laju perubahan. Kontrol terhadap kadar oksigen dan karbon dioksida dalam atmosfer dapat mempengaruhi kualitas dan umur simpan.

Berikut adalah langkah-langkah penting dalam penanganan pasca panen sayuran:
1. Pemanenan yang Hati-Hati

Pemanenan sayuran harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah cedera fisik pada sayuran. Pemanenan yang kasar dapat menyebabkan luka dan mempercepat laju respirasi, yang mengakibatkan penurunan kualitas. Penggunaan alat panen yang tajam dan wadah yang sesuai dapat membantu menghindari kerusakan.

Selain itu, penentuan waktu pemanenan yang tepat juga penting. Sayuran sebaiknya dipanen saat kondisi optimal, seperti saat pagi atau malam hari.
2. Sortasi dan Grading

Setelah dipanen, sayuran perlu disortasi untuk memisahkan yang berkualitas baik dari yang kurang baik. Pengkelasan juga penting untuk mendapatkan produk seragam dalam satu kelas. Sayuran cacat, rusak, atau kurang matang dapat disisihkan agar tidak mempengaruhi kesegaran produk lainnya.

Grading juga dapat dilakukan berdasarkan ukuran, bentuk, warna, dan karakteristik lainnya.
3. Pembersihan dan Pencucian

Pencucian sayuran membantu menghilangkan kotoran, hama, dan benda asing lainnya. Pencucian dengan air bersih juga dapat berfungsi sebagai pendinginan awal untuk mengatasi panas hasil panen. Sayuran seperti tomat dan kubis bunga perlu dibersihkan secara hati-hati untuk menjaga integritasnya.

Penting untuk menggunakan air bersih dan peralatan yang bersih agar tidak menyebabkan kontaminasi.
4. Pengemasan yang Tepat

Pengemasan sayuran harus dilakukan dengan wadah yang sesuai sehingga tujuan pengemasan dapat tercapai, yaitu: melindungi/mencegah komoditi dari kerusakan mekanis, menjaga kebersihan, menciptakan daya tarik bagi konsumen, memberikan nilai tambah produk serta memperpanjang daya simpan produk.

Pengemas yang umum digunakan diantaranya: karton/box, kotak kayu, keranjang bambu, keranjang plastik, kantong plastik dan jaring/net. Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pengemasan :

A) kemasan harus memberi perlindungan terhadap sifat mudah rusak sayuran yang menyangkut ukuran, bentuk konstruksi dan bahan yang dipakai
B) kemasan harus cocok dengan kondisi pengangkutan dan harus dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan baik

C) harga dan bentuk kemasan harus sesuai dengan nilai sayuran yang dikemas
D) kemasan dibagi menjadi : (a) kemasan konsumen atau konsumen primer; (b) kemasan transportasi atau kemasan sekunder, dan (c) kemasan pengisi atau kemasan tersier.

5. Penyimpanan dan Pendinginan
Pendinginan adalah langkah penting untuk memperlambat proses pematangan dan mengurangi resiko pertumbuhan mikroba.

Pendinginan dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti air cooling, hydro cooling, dan ice cooling. Penyimpanan yang tepat pada suhu dan kelembaban yang sesuai juga diperlukan. Kontrol suhu dan kelembaban di ruang penyimpanan sangat penting untuk menjaga kualitas dan umur simpan sayuran.

6. Transportasi yang Tepat
Pengangkutan sayuran harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan fisik dan perubahan suhu yang drastis.

Penggunaan alat transportasi yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin sangat direkomendasikan. Selain itu, pemilihan rute dan waktu transportasi yang tepat juga perlu dipertimbangkan agar sayuran dapat tiba di pasar dalam kondisi optimal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan