SERU. Cerita WNI Nyoblos di Luar Negeri. Momen Pemilu Jadi Ajang Berburu Kuliner Nusantara dan Silaturahmi

Ning Mesuga asal Sumsel yang tinggal di Den Haag bersama temannya sesama WNI berfoto di area tunggu sebelum melakukan nyoblos di TPS.-foto: ningmesugah-

BACA JUGA:Jelang Pencoblosan 14 Februari, Yuk Kenali 5 Surat Suara Pemilu 2024

PPLN Kuala Lumpur melayani sekitar 474.000 pemilih. Antrean pemilih yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kuala Lumpur terlihat lumayan panjang sejak pagi.

Aksi dukung mendukung pun  belum berakhir,  Dua kelompok WNI pendukung dua pasang capres-cawapres sembai membawa berbagai alat peraga kampanye (AMPK) beradu yel-yel di luar gedung WTC.

Beruntung tak ada kericuhan dari aksi itu. Mereka hanya beradu jari sesuai kode nomor urut capres-cawapres yang diusung hingga beradu semarak pernak-pernik mulai dari kaos hingga kipas yang tercetak wajah capres-cawapres yang dijagokan.

Cerita tentang pemilu 2024 juga datang dari WNI yang tinggal di Australia. Salah satunya, Rifa'i.  Dia mengaku, pemilu kali ini merupakan pengalaman pertamanya mencoblos di luar negeri.

BACA JUGA:Eksistensi Lembaga Survei Pemilu di Indonesia, Ini Sejarahnya

BACA JUGA:446 Ribu Prajurit Turun Tangan Bantu Pengamanan Puncak Pemilu 14 Februari. Tapi Juga Lakukan Ini

Untuk tiba di TPS di Maroubra Junction Public School, Negara Bagian New South Wales (NSW), dia harus naik bus sekitar 30 menit.

Dilanjutkan jalan kaki sekitar 10 menit. Menurut pekerja berusia 29 tahun itu, TPS  di sana khusus untuk WNI yang bermukim di NSW.

Jumlah TPS ada 18. Tersebar di berbagai lokasi. “TPS-nya dekat dengan KJRI Sydney," kata dia.  Beda lokasi dengan TPS istrinya di Melbourne.

Karena termasuk DPTbLN (Daftar Pemilih Tambahan Luar Negeri), Rifa’i harus menunggu sampai pukul 5 sore waktu setempat, baru bisa menyalurkan suaranya.

BACA JUGA:Perkuat Barisan, Amankan Pemilu

BACA JUGA:Panduan Bijak Memilih Pemimpin, Yuk Pahami Tips Strategis bagi Generasi Z di Pemilu 2024

Menunggu WNI yang masuk DPT selesai mencoblos dulu. Ia mengeluhkan  panjang dan lamanya antre.

Namun, momen pemilu ini dijadikan ajang kumpul sesama orang Indonesia. "Ada bazar makanan di lapangan sekolah," tukasnya.(*)




Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan