Harga Beras 28 Provinsi Naik, Sumsel Masih di Atas HET, Belum Masa Panen- Faktor Cuaca

BANSOS: Warga mengambil bantuan pangan program cadangan beras pemerintah (CBP) di kantor pos Plaju, Senin (5/2).-foto : budiman/sumeks-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Harga beras masih bertengger di level yang tinggi. Data Info Pangan Nasional hingga 3 Februari 2024 lalu mencatat, harga rata-rata nasional untuk beras premium dan medium kompak mengalami kenaikan.

Sejak 27 Januari hingga 3 Februari, tercatat harga rata-rata nasional untuk beras premium dari Rp15.230 per kilogram (kg) merangkak naik jadi Rp15.440 per kg. Sementara itu, harga beras medium dari Rp13.380 per kg terus naik hingga Rp13.570 per kg.

Dari update harga pada laman Badan Pangan Nasional (Bapanas), khusus di Provinsi Sumsel, beras premium eceran tercatat harganya Rp14.470/kg, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp12.800. Begitu pula beras medium eceran di angka Rp13.100, di atas HET yang hanya Rp9.450/kg. 

Untuk komoditas lain di Sumsel, cabai keriting tercatat di harga Rp66.800, jauh di atas HET yang hanya Rp37.000/kg. Cabai rawit merah ecerannya Rp48.160, di atas HET Rp40.000/kg. Bawang putih eceran Rp36.150, sedikit di atas HET Rp32.000/kg.

BACA JUGA:11.259 KPM di Prabumulih Dapat Bantuan Beras, Bakal Dibagikan Setiap Bulan hingga Juni

BACA JUGA:Harga Beras 28 Provinsi Naik, Sumsel Masih di Atas HET, Pasokan Kurang Akibat Faktor Cuaca

Sedangkan untuk gula di eceran Rp16.830, lampaui HET Rp13.500/kg. Untuk minyak goreng kemasan sederhana di eceran Rp16.220, jauh lebih mahal dari HET yang hanya Rp11.000/liter. Sedangkan terigu curah Rp9.640, sedikit di atas HET Rp8.000/kg.

Pantauan di pasar tradisional Kota Baturaja, OKU, beras medium seperti IR 64 biasanya dijual Rp14.000/kg, kini naik menjadi Rp 15.000. Sedangkan beras premium yang sebelumnya Rp14.500- Rp 15.000/kg, kini dijual Rp15.500- Rp 16.000.

“Kenaikan harga beras di pasar tradisional ini salah satunya dipicu belum adanya beras yang dipanen di tingkat petani,” kata Kepala Cabang Bulog OKU, Dr Julkhaidir. Karena belum masa panen, Bulog juga belum melakukan penyerapan.

Untuk panen diperkirakan baru mulai akhir Maret atau awal April nanti. Harga gabah di tingkat petani saat ini Rp 7.000/kg.  Terpisah, Pj Wali Kota Prabumulih, H Elman ST MM mengatakan, saat ini beras dijual dengan harga yang mahal. 

BACA JUGA:Ingatkan Penyaluran Beras Jangan Menyimpang

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Blusukan ke Pasar KM 5, Ini Harapan Pedagang untuk Harga Daging dan Beras

Karena itu, 11.259 keluarga penerima manfaat (KPM) di Prabumulih yang dapatkan bantuan beras 10 kg per bulan dalam program bantuan pangan dari pemerintah pusat harus bersyukur. Apalagi rencananya bantuan ini akan digelontorkan selama enam bulan.

Ia berhaap kepada para penerima agar memanfaatkan bantuan beras ini dengan baik. "Kegiatan ini salah satu cara untuk menciptakan ketahanan pangan dan menekan inflasi," tukasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan