Bunga pepaya mengandung serat, yang dapat membantu melancarkan sistem pencernaan. Serat dapat membantu mengatur gerakan usus, mencegah sembelit, dan meningkatkan kesehatan mikrobiota usus.

Mikrobiota usus adalah kumpulan bakteri baik yang hidup di dalam usus, yang berperan dalam mencerna makanan, menghasilkan vitamin, dan melawan bakteri jahat.

Bunga pepaya juga mengandung tannin, yaitu senyawa yang dapat membantu melindungi lapisan lambung dari iritasi dan peradangan.

Tannin juga dapat membantu mengobati luka atau bisul di lambung, yang dapat menyebabkan sakit maag atau tukak lambung.

3. Mengontrol Tekanan Darah

Bunga pepaya mengandung flavonoid, yaitu senyawa yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Flavonoid dapat membantu mengontrol tekanan darah, dengan cara melebarkan pembuluh darah, mengurangi peradangan, dan mencegah penggumpalan darah. 

Dengan demikian, bunga pepaya dapat membantu mencegah dan mengatasi hipertensi, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Bunga pepaya juga mengandung kalsium, yang dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh.

Kalsium juga dapat membantu mengatur kontraksi otot jantung, yang berpengaruh pada denyut jantung dan tekanan darah.

4. Menurunkan Kolesterol

Bunga pepaya dapat membantu menurunkan kolesterol, yaitu lemak yang terdapat di dalam darah. Kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Bunga pepaya dapat menurunkan kolesterol, dengan cara meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL) di dalam darah.

Bunga pepaya juga mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan oksidasi kolesterol. Asam lemak ini juga dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, dengan cara meningkatkan elastisitas dan mengurangi kerusakan.

5. Membantu Pengobatan Diabetes

Bunga pepaya dapat membantu pengobatan diabetes, yaitu kondisi kadar gula darah yang tinggi akibat gangguan produksi atau kerja hormon insulin.