https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sumsel Wujudkan Ketahanan Pangan

*Libatkan Komponen Masyarakat

PALEMBANG - Sumsel sebagai peringkat dua untuk produksi padi dan beras di tanah air, tentunya hal ini bisa terwujud ketersediaan pasokan pangan. Tapi hal ini perlu langkah dan kesiapan dari semua pihak dalam memastikan stok yang ada mencukupi.

Demikian diungkapkan Founder Forum Masyarakat Berdaya, Ki Edy Susilo di sela-sela Focus Group Discussion Ketahanan Pangan yang digelar di Hotel Amaris, kemarin.

"Melihat potensi yang ada di Sumsel ini, seharusnya tidak perlu terjadi yang namanya kelangkaan pangan. Belum lagi, Sumsel sebagai lumbung pangan dan produksi padi nomor dua di tanah air, tentunya ketahanan pangan dapat dijaga terutama menjelang ramadhan dan lebaran,” tuturnya.

Karena itu, melalui diskusi ini juga dicari solusi dan tekad yang sama untuk wujudkan ketahanan pangan di Sumsel sebagaimana yang diprogramkan oleh Gubernur Sumsel, yakni Sumsel Mandiri Pangan.

“Mewujudkan hal ini tidak sulit. Namun memang butuh kerjasama dan jua keterlibatan semua pihak terkait yang berhubungan hal ini secara langsung ataupun juga tidak langsung,” jelasnya.

Untuk itu, melalui metode dan langkah yang tepat dan modern, tentunya apa yang ditargetkan dalam ketahanan pangan bisa terwujud baik di menjelang ramadhan ataupun juga di masa-masa mendatang.

"Tidak bisa oleh satu pihak saja, akan tetapi perlu keterlibatan. Semua para pengambil keputusan termasuk juga di dalamnya masyarakat. Bisa terwujud setelah semuanya dapat bergerak bersama," terangnya.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumsel, Ir Ruzuan Effendi MM mengungkapkan, Gerakan Ketahanan Pangan ini sendiri bagiamana semua masyarakat dapat mewujudkan yang namanya ketahanan pangan dan gizi di keluarga secara terus menerus yang ada di wilayahnya tersebur.

"Yang membuat suatu pangan dapat dikatakan langka, karena distribusinya ini yang tidak merata. Sehingga begitu distribusi lancar dan merata, secara otomatis produk tersedia dan akhirnya harga menjadi stabil,” katanya.

Seharusnya, lanjutnya, akar masalah ini yang harus diselesaikan. Karena itu, gerakan mandiri pangan ini dilakukan. Sehingga warga ini ikut terlibat secara aktif. “Memproduksi sendiri di rumah cabai, tomat, bisa ditanam sendiri di rumah dan hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari di rumah. Selain menghemat pengeluaran, juga ikut mewujudkan ketahanan pangan," ulasnya.

Untuk targetnya sendiri, yakni rumah tangga miskin (RTM) ataupun mereka yang hampir miskin hingga sangatlah miskin dengan data dari pihak terkait. Tujuan akhirnya tidak lain menurunkan angka kemiskinan di Sumsel dengan pola penerapan mandiri pangan yang akhirnya menuju Ketahanan Pangan.

"Kalau masyarakat makmur, pastinya ini menjadi harapan kita bersama. Paling tidak, dari program ini mampu menurunkan angka kemiskinan di Sumsel," tandasnya.

Tampak Komisi II DPRD Sumsel Azmi Shofik, Kadias Perdagangan Sumsel diwakili Ir Ahmad Mirza MM, Kepala Pengelola Balai Daerah Sungai Musi Dr Sulthani Aziz MSc, Kepala Bagian Kemitraan, Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Otoritas Jasa Keuangan Andes Novyta Sari dan juga Dir Intelkam Polda Sumsel diwakili Kompol Suarno SH MSi. (afi) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan