Mengenal Kampung Kapitan, Permukiman Tertua Etnis Tionghoa di Palembang yang Penuh Jejak Sejarah
Kampung Kapitan di 7 Ulu kecamatan SU I merupakan perkampungan tertua etnis Tionghoa yang ada di Palembang. -Foto: Adi/Sumateraekspres.id-
PALEMBANG, SUMATERAEKSRES.ID - Akulturasi budaya yang terjadi di Kota Palembang, tidak hanya dari budaya muslim baik dari Melayu, Arab dan juga India semata.
Namun budaya dan tradisi Negeri Tirai Bambu, Tiongkok ikut mempengaruhi seni, budaya, kuliner hingga arsitektur dari beberapa bangunan bersejarah yang ada di Palembang.
Salah satunya yakni Kampung Kapitan yang berlokasi di tepi Sungai Musi atau tepatnya di Jl KH Azhari Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I.
Yang mana, bangunan Kampung Kapitan ini sendiri dapat dilihat dengan jelas dari area Benteng Kuto Besak (BKB) yang langsung berseberangan dengan Kampung Kapitan di kawasan Seberang Ilir.
BACA JUGA:4 Makanan Bingen Kota Palembang, Ternyata Punya Arti Begini, Nomor 3 Sarat Makna Loh!
BACA JUGA:Tidak Lengkap Imlek tanpa Kue Keranjang, Begini Filosofinya
Bahkan bangunan ini juga terlihat dari atas Jembatan Ampera itu. Adapun untuk menuju kawasan Kampung Kapitan ini tidak sulit dan sangat gampang.
Dimana, calon pengunjung bisa memakai kapal ketek maupun speed boat yang ingin menempuh melalui jalur Sungai Musi dan juga bisa melalui jalur darat melalui Jl KH Azhari mengarah ke Pasar 7 Ulu dan juga dari arah Jembatan Musi VI melalui Jl KH Faqih Usman ke Pasar 7 Ulu.
Bukan hanya itu, bangunan yang berdiri dari ratusan tahun lalu, kerap menjadi destinasi wisata dan lokasi pemotretan prewedding sekaligus event khusus perayaan Imlek di kawasan Seberang Ulu.
Berikut gambaran singkat Kampung Kapitan yang dikutip dari berbagai sumber.
Kampung Kapitan dalam sejarahnya berdiri dan muncul setelah Kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan terbesar di Nusantara pada abad ke XI ini runtuh dan munculnya Dinasti Ming di Tiongkok pada abad ke XIV tersebut.
Kompleks Kampung Kapitan yang berdiri tegak di atas lahan 165,9x85,6 meter persegi, dipercaya menjadi tempat tinggal etnis Tionghoa di Kota Palembang.
Lokasi bangunan sendiri berada di perkampungan padat penduduk di kawasan 7 Ulu tersebut.
Pada masa itu, Kerajaan Tiongkok yakni dari Dinasti Ming membentuk biro dagang dan salahsatunya berpusat di Kota Palembang.