Perjalanan Inspiratif Yulian Isrowadi: Dari Gaji Rp10 Ribu Per Bulan, Menunggu 27 Tahun untuk Jadi PPPK
Wajah Yulian Isrowadi mungkin sudah tidak lagi terlihat muda, tetapi senyuman tak henti mengembang dari bibirnya.--
"Alhamdulillah, lulus di Bagian Kerjasama sebagai staf analis kebijakan. Lulus murni karena tes CAT dan alhamdulillah meraih peringkat tinggi," tambahnya.
Namun, ada masa sedih dalam perjalanan Yulian. Ia mengungkapkan bahwa namanya sempat terdaftar sebagai honorer K2, namun tiba-tiba menghilang pada tahun 2012. Kekecewaan dan keraguan menyelimutinya pada saat itu.
BACA JUGA:Ribuan Formasi PPPK Tak Terisi, Nihil Pelamar, Banyak Tak Penuhi Passing Grade
Berkat dukungan keluarga dan teman-teman, Yulian bangkit kembali dan sering mengikuti tes CPNS dan PPPK.
"Saya sudah sering mengikuti tes, bahkan 7 kali tes di Kejaksaan dan sering tes CPNS serta PPPK. Alhamdulillah, akhirnya berhasil," lanjutnya.
Perasaan campur aduk dari kebahagiaan, kesedihan, dan kebanggaan melanda Yulian saat ini. Terlebih lagi, semua saudaranya, baik kakak maupun adiknya, sudah lama menjadi PNS, dan dirinya baru saja diangkat.
Ketika ditanya tentang persiapan khusus selama mengikuti tes PPPK, Yulian mengungkapkan bahwa persiapannya melibatkan menghafal dan belajar.
Meskipun apa yang dihafalnya tidak selalu muncul dalam soal tes yang diluar ekspektasinya, ia bersyukur bisa melewati semua itu.
Yulian masih ingat betul, ketika pertama kali menjadi PHL, ia hanya mendapatkan honor sebesar Rp10 ribu per bulan.
Gaji tersebut naik menjadi Rp200 ribu per bulan, kemudian Rp315 ribu per bulan, dan sekarang dia merasa bersyukur atas segala pengalaman berharga tersebut.
"Sekarang, belum menerima SK, sudah ada bank yang menawarkan pinjaman," tutupnya sambil tersenyum.