Terbesar, Investasi Asing Masuk OKI

--

Plt Kepala DPMPTSP Palembang, Yan Sabar Sihotang mengatakan, realisasi investasi triwulan III di Palembang untuk PMDN Rp996,516 miliar, dari 419 investor. Sedangkan PMA Rp323,955 miliar dari 63 investor.

Pada triwulan II lalu, realisasi PMDN Rp1,741 triliun dari 346 investor dan PMA Rp119,413 miliar dari 56 investor. Pada triwulan 1 tahun ini, realisasi investasi PMDN Rp1,706 triliun dari 295 investor dan PMA Rp93,780 miliar dari 51 investor.

BACA JUGA:Catat, Untuk Wujudkan Pemilu Aman dan Damai , Agus Fatoni Tegaskan Sumsel Butuh Hal Ini!

Kepala DPMPTSP Muara Enim, H Shofyan Aripanca mengatakan, hingga triwulan III, jumlah investasi yang masuk mencapai Rp6,026 triliun. Dibandingan tahun lalu yang Rp11,08 triliuun, turun 54,4 persen.
Penurunan tersebut lantaran perusahaan asal Amerika batal berinvestasi di kawasan Tanjung Enim. “Kalau jadi masuk, minimal tembus Rp11-12 triliun,” bebernya.

Diketahui, Air Products, investor asal Amerika batal menanamkan investasi senilai Rp210 triliun pada hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Tanjung Enim. Padahal, DME itu rencananya untuk menggantikan LPG (Liquefied Petroleum Gas) sehingga Indonesia tidak perlu lagi impor LPG dari negara lain.

Tahun ini, investasi PMA dan PMDN yang masuk seperti sektor listrik gas dan air Rp3,2 triliun, pertambangan Rp2,12 triliun, kehutanan Rp371 miliar, industri makanan Rp140 miliar, serta tanaman pangan perkebunan dan peternakan Rp58 miliar. Untuk penyerapan tenaga kerja dari investasi PMA sebanyak 342 orang dan PMDN 1.912 orang. 

BACA JUGA:20 Member Arisan Bodong dan Investasi Tertipu, Kerugiannya Ratusan Juta Rupiah. Ini Sistemnya

DPMPTSP Kota Prabumulih mencatat, dari target investasi tahun ini sebesar Rp690 miliar, baru tercapai 19 persen di triwulan III. “Kami optimis target bisa tercapai hingga akhir Desember,” ujar kepala DPMPTSP Prabumulih melalui Kabid Dallak, Ariani SE.

Realisasi investasi di Prabumulih sampai dengan triwulan III yakni Rp11.228.747.212 untuk PMA. Sedangkan PMDN Rp120.536.000.000. Investor yang paling besar untuk PMDN yakni sektor konstruksi, PT Cindo Abadi Perkasa. Sedangkan, untuk PMA sektor pertambangan, Schlumberger Geophysics Nusantara dari Amerika Serikat.

Kepala DPMPTSP OKI, H Makruf CM SIP MM melalui Sekdin, Nurul Huda menjelaskan, data terakhir investasi yang masuk sekitar Rp12 triliun, hingga triwulan III tahun 2023. “Dibandingkan 2022, ada peningkatan,” imbuhnya. Terpisah, Plt Kepala DPMPTSP Ogan Ilir, Santi Novita Sari mengatakan, realisasi investasi di Ogan Ilir tahun ini melebihi target. “Target kita dari kementerian Rp1,3 triliun. Kita berhasil over target sampai 133 persen,” bebernya.

Ia menyebut, investasi yang masuk di Ogan Ilir sekitar 60 persen di bidang pertanian. Seperti perusahaan beras, perkebunan sawit, karet, tebu dan sebagainya. Kemudian peternakan ayam. Selebihnya ada di bidang industri, UMKM dan lainnya.  Sejauh ini, ada 18 PMAyang berinvestasi di Ogan Ilir. Kebanyakan dari negara Singapura, Malaysia, dan Korea. Sedangkan untuk PMDN sekitar 5.000 investor. Secara nilai, paling besar investasi masuk dari sektor infrastruktur, yakni jalan tol.

“Ogan Ilir ini adalah wilayah penyangga ibu kota. Kita harap makin banyak investor yang menanamkan investasinya. Hal ini akan berdampak baik, menyerap tenaga kerja lokal, mengurangi pengangguran, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mendampat pendapatan asli daerah (PAD),” jelas dia.

Sementara, Kepala DPMPTSP OKU, H Imron ST MM mengatakan, hingga triwulan III tahun ini, investasi PMDN sebesar Rp329.729.357.864. Sedangkan PMA lebih besar lagi yaitu Rp1.078.154.413.963. Total investasi PMDN dan PMA sebesar Rp1.407.883.771.827.
Investasi itu dari sektor properti, kesehatan, jasa, perdagangan, perkebunan, dan lainnya. “Salah satu yang besar yakni proyek PLTU Sumbagsel 1 di Desa Keban Agung, Kecamatan Semidang Aji,” pungkasnya.(yun/tin/way/chy/uni/dik/bis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan