Akselerasi EBT Hingga Pensiunkan Dini PLTU, PLN Jaring 14 Kerja Sama Global Dalam COP28

KERJASAMA : Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjaring 14 kerjasama dalam agenda transisi energi. Hal ini selaras dengan komitmen NZE tahun 2060. -FOTO: IST-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Selama gelaran Conference of the Parties (COP) 28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 30 November-12 Desember 2023, PT PLN (Persero) berhasil menjaring 14 kerja sama dalam agenda transisi energi. Hal ini selaras dengan komitmen mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. 

Di antara 14 kerja sama yang berhasil dilakukan, mencakup pengembangan ekosistem akselerasi energi baru terbarukan (EBT) di Tanah Air. Lalu program capacity building, utilisasi limbah FABA, finansial, hingga pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Kerja sama itu tak hanya dilakukan dengan entitas nasional juga multinasional.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan perubahan iklim adalah persoalan global, karena 1 ton emisi CO2 di Dubai akan menimbulkan dampak kerusakan yang sama dengan 1 ton emisi CO2 di Jakarta. Maka satu-satunya cara menghadapi tantangan perubahan iklim adalah lewat kolaborasi.

”Sebagai lokomotif transisi energi di tanah air, PLN menyadari upaya mitigasi perubahan iklim tidak akan mampu dijalankan PLN sendiri. Komunitas global perlu bersatu, karena ini adalah masalah bersama, untuk itu dengan adanya acara COP28 ini, memberi kami rasa bangga dan keyakinan, komunitas global yang tadinya terpecah-pecah kini bersatu untuk mengatasi perubahan iklim dunia,” jelasnya.

BACA JUGA:Darmawan Jadi CEO Of The Year, PLN Digitalisasi Proses Bisnis

BACA JUGA:PT PLN UIP Sumbagsel Bantu PMI Penuhi Stok Darah

Darmawan optimis lewat jalinan kerja sama yang telah diperoleh pada gelaran COP28, akan memuluskan langkah PLN dalam mencapai NZE lebih dini dari target yang ditentukan.

Adapun ke-14 kerja sama yang dilakukan PLN dalam agenda COP28 yakni pertama PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan The US National Renewable Energy Laboratory (NREL) terkait studi pengembangan control center PLN. 

Kedua belah pihak juga akan mengkaji integrasi sistem jaringan Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera. Tiga wilayah tersebut memiliki potensi EBT yang besar sehingga diperlukan sistem jaringan integrasi agar seluruh pasokan listrik bisa dialirkan kepada seluruh masyarakat.

Kedua PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP). Pengembangan proyek potensial dalam penurunan emisi karbon. Secara signifikan dalam sektor ketenagalistrikan. PLN bersama GEAPP akan mengakselerasi pencapaian transisi energi yang berkeadilan dan target net zero. Kemudian infrastruktur kendaraan listrik dan juga pengembangan EBT di Indonesia.

Ketiga, PT PLN (Persero) menyepakati kerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan KfW. Memanfaatkan Project Development Facility (PDF) yang dikelola oleh PT SMI. Ditujukan untuk proyek-proyek Pumped Storage Hydroelectric Power Plant dalam rangka percepatan transisi energi di Indonesia. 

Nantinya KfW bersama PT SMI akan memberikan dukungan dalam bentuk Feasibility Study dan Environmental & Social Scoping. Pada tahapan persiapan proyek PLTA Grindulu Pumped Storage 4×250 MW dan PLTA Sumatera Pumped Storage 2×250 MW.

BACA JUGA:PLN Kembali Jalankan Program TJSL

BACA JUGA:Penerima Rice cooker Gratis Diusulkan Kades-Lurah, Khusus untuk 3 Golongan Pelanggan PLN

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan