Covid Muncul, Dinkes Palembang Ajukan 4 Ribu Dosis Vaksin
--
Karena syarat untuk lepas dari status pandemi itu, masyarakat harus vaksinasi booster lebih dari 60 persen.
"Dari penelitian, lebih dari 98 persen masyarakat Palembang memiliki kekebalan terhadap Covid-19, baik melalui vaksinasi maupun sebagai penyintas," tutur dr Fenty.
Menanggapi kasus Covid-19 yang kembali terjadi, bahkan kasusnya meningkat di Singapura. dr Fenty menyatakan hal itu tidak perlu menjadi kekhawatiran tetapi harus dilakukan antisipasi.
"Jika mengalami batuk pilek gunakan masker; di kerumunan juga pakai masker. Sistem pelaporan tetap aktif, termasuk pemeriksaan skrining di bandara untuk kedatangan dari luar negeri," ucapnya.
Kendati dr Fenty menyebutkan pada awalnya Palembang mengalami pandemi Covid-19, tetapi sekarang telah bertransisi menjadi daerah endemis. Hal Ini berarti kemungkinan masih ada kasus, namun tidak mencapai tingkat pandemi atau kejadian luar biasa.
"Tindakan pencegahan lain yang dilakukan adalah mengajukan permintaan vaksin. Meskipun persediaan vaksin dari pusat saat ini habis, namun Dinas Kesehatan Kota Palembang telah mengajukan permintaan vaksin melalui instansi kesehatan Provinsi," tukasnya.
Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel mengajukan vaksin sebanyak 1.700 vial kepada Kemenkes. Satu vial berisi 5 dosis vaksin atau sebanyak 8.500 dosis.
“Kita mengajukan 1.700 vial vaksin jenis Inavac," kata Ferry Yanuar, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel.
Namun pihaknya belum tahu kapan vaksin tersebut datang, karena masih menunggu rilis vaksinnya. Yang pasti vaksin ini akan dialokasikan untuk masyarakat di 17 kabupaten/kota Sumsel.
"Pengajuan ini karena melonjaknya kasus Covid di Indonesia, terlebih di Sumsel telah menemukan kasus baru. Meskipun hanya 1 orang yang dinyatakan positif pada 9 Desember lalu di Kota Palembang," tegasnya.
Diketahui, vaksin Inavac merupakan Vaksin Merah Putih yang dikembangkan di dalam negeri dengan platform in-activated oleh peneliti dari Universitas Airlangga bekerjasama dengan PT Biotis.
Vaksin ini karya anak bangsa yang dikembangkan 100 persen di dalam negeri, mulai dari hulu menggunakan seed vaksin hasil isolasi virus SARS-Cov-2 pasien Covid-19 di Surabaya hingga ke proses uji klinik dan produksi.
Vaksin Inavac yang akan diberikan ini masih ditanggung pemerintah alias gratis. Sebab hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah soal vaksin berbayar. “Tidak ada vaksin yang berbayar,” ungkapnya.
Melonjaknya kasus Covid di Indonesia juga membuat Kemenkes mengirimkan surat edaran untuk seluruh daerah di Indonesia. Surat edaran yang dikirimkan itu meminta seluruh wilayah meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid.
“Sudah dibuatkan surat edaran kewaspadaan kepada Dinkes dan seluruh RSUD kabupaten/kota. Jumlah tracking dan testing diminta ditingkatkan agar penemuan kasus baru bisa dilakukan sedini mungkin,” ungkapnya. (yun/fad)