https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Naik 10 Kasus DBD di Palembang, Jumlahnya Tidak Terlalu Signifikan

FOGGING: Salah satu upaya untuk membunuh jentik nyamuk DBD adalah dengan melakukan pengasapan atau fogging. FOTO: EVAN/SUMEKS--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski meningkat sebanyak 10 kasus, namun jumlah kasus DBD di Kota Palembang tidak terlalu signifikan.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang per 14 Desember total ada 650 kasus DBD di Kota Palembang. 

Jumlah tersebut agak meningkat jika dibandingkan dengan 6 Desember lalu yang terdata 640 kasus. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Palembang Yudhi Setiawan SKM M Epid, pihaknya langsung mengambil langkah cepat dengan membagikan larvasida ke rumah warga yang terjangkit DBD. 

Tak hanya itu, hingga 14 Desember 2023 terdata ada 10 kematian akibat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Palembang. Yakni 6 korban berjenis kelamin laki-laki dan 4 orang korban berjenis kelamin perempuan. “Ada 650 lokasi rumah yang sudah kita beri larvasida,” katanya kepada Sumatera Ekspres, kemarin.

BACA JUGA:Gawat, Terdata Ada 640 Kasus DBD di Palembang, Terbanyak di Kecamatan Ini

BACA JUGA:Masih Banyak yang Salah Kaprah! Fogging Bukan Solusi Utama Mencegah DBD, Ini Faktanya

Lebih lanjut Yudhi mengatakan, DBD ini menyerang warga kelompok usia Lebih dari 44 tahun terdata ada 6 kasus, 5-14 tahun terdata ada 353 kasus. 

Sementara kelompok usia 1-4 tahun terdata ada 95 kasus dan kurang dari 1 tahun ada 13 kasus dan kelompok umur 15- 44 tahun ada 186 kasus .Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, DBD ini menyerang 324 laki-laki dan 326 perempuan.

Masih kata dia, dari data tersebut diketahui terbanyak yang melaporkan kasus DBD di Puskesmas Sabokingkin 42 kasus, kedua di Puskesmas Gandus 36 kasus dan ketiga terbanyak masing-masing di Puskesmas Makrayu dan Puskesmas Padang Selasa 35 kasus. 

Dinkes kembali mengingatkan, penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti melalui gigitannya. 

Nyamuk tersebut merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya. Jenis nyamuk tersebut biasanya menyerang di pagi dan sore hari.

Nyamuk aedes aegypti cukup mudah dikenali dengan warnanya yang belang hitam-putih dengan ciri fisiknya yang kecil. “Mereka tidak suka mendiami tempat yang kotor, melainkan menyasar tempat-tempat bersih, seperti bak mandi,” tambah Yudhi.

Masih kata dia, gejala DBD umumnya ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajat Celcius. Kondisi tersebut akan bertahan selama 2-7 hari, setelah itu mengalami penurunan drastis.

BACA JUGA:Daun Ini Bisa Mencegah Bau Badan hingga Penyakit DBD

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan