https://sumateraekspres.bacakoran.co/

11 Cara Mengajari Anak Membaca biar Menyenangkan

Anak-anak mulai diajarkan membaca dengan maksimal pada usia 4-6 tahun karena masa emas bagi perkembangan kognitif otak.--

BACA JUGA:Kerusakan Mata Bawaan Lahir pada Anak dan Proses Degenerasi

BACA JUGA:5 Tips Style Anak Siap Hadapi Musim Hujan

Contoh, saat Bunda dan si Kecil sedang menonton kartun kesukaannya, kemudian terdapat tulisan “A-Y-A-M’, Bunda bisa meminta anak untuk mengeja, “Nak, coba deh eja kata A-Y-A-M.”

Bisa pula saat Bunda dan anak sedang jalan-jalan di luar rumah, minta ia mengeja sebuah kata yang terdapat dalam billboard atau spanduk.

Cara mudah untuk mengajarkan anak membaca ini bisa membuat mereka memahami huruf apa yang harus digunakan untuk mengucapkan kata-kata tersebut.

5. Membangun Kebiasaan Membaca

BACA JUGA:Kak Seto Hibur Anak-anak Muara Enim

BACA JUGA:Ajarkan Anak Bersedekah, Ini Manfaatnya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Bun. Membaca adalah proses belajar yang hasilnya tidak bisa dirasakan secara instan. Ini artinya, cara mengajari anak membaca tanpa mengeja juga perlu pembiasaan.

Jika anak Bunda sudah terbiasa membaca buku sejak kecil, maka kebiasaan ini dapat diteruskan sampai ia dewasa.

Oleh karena itu, salah satu cara menumbuhkan kebiasaan membaca adalah dengan rutin meluangkan waktu setiap hari untuk membacakannya buku.

Bunda atau Ayah juga bisa memilih waktu sebelum tidur di malam hari saat anak sudah bisa bersantai. Kebiasaan membaca ini akan membantu anak dalam suasana hati yang lebih rileks.

BACA JUGA:Begini Cara Mengetahui Kapasitas Inteligensi Anak

BACA JUGA:Tertular Pacar, Kini Hidup Normal, Punya Anak, dr Harun: Infeksi HIV/AIDS Rerata 10 tahun

Meski begitu, orang tua bisa memilih waktu kapan saja membacakan buku untuk anak bila suasana hatinya (mood) sedang baik.  

6. Mengenalkan Anak pada Lingkungan Membaca

Cara mengajari anak membaca berikutnya adalah dengan membiasakannya dengan lingkungan membaca. Misalkan, Bunda bisa membuat pojok baca di rumah yang berisi buku-buku favorit semua anggota keluarga.

Agar si Kecil tidak bosan belajar di rumah, Bunda juga bisa mengajaknya pergi ke toko buku atau perpustakaan. Tempat-tempat ini memungkinkan anak-anak melihat dan menjelajahi banyak buku.

BACA JUGA: Cegah Mata Minus Pada Anak, Orang Tua Harus Tegas dengan 10 Kiat ini

BACA JUGA:Edukasi Gizi untuk Masa Depan: Ternyata Ini Pentingnya Daging Ayam dan Telur bagi Anak-anak!

Sering-sering mengajak anak ke tempat yang punya banyak koleksi buku-buku menarik juga bisa menjadi cara memperkenalkan mereka terhadap kebiasaan membaca dan keinginan untuk gemar membaca di kemudian hari.

Sesampainya di sana, biarkan anak-anak memilih buku yang mereka sukai. Selanjutnya, Bunda bisa membacakan buku tersebut bersama-sama dengan si Kecil.

7. Beri Label pada Barang-Barang di Rumah

Memberikan label pada barang-barang di rumah ternyata juga bisa menjadi cara mengajari anak membaca tanpa mengeja, karena ini memungkinkan mereka untuk mengenali huruf-huruf dan mengejanya. Bagaimana caranya?

Caranya, Bunda bisa menempelkan label pada sejumlah benda yang ada di rumah. Misalnya, di kulkas, kursi, meja, lemari, jendela, atau pintu.

Dengan cara ini, anak dapat belajar cara pengucapan sekaligus membaca nama masing-masing benda tersebut.

Ketika anak mulai memahami konsep ini, Bunda dapat melepas labelnya dan meminta mereka menempelkannya kembali sesuai dengan nama yang tertulis pada label.

8. Buat Kartu Alfabet

Membuat kartu berisi alfabet juga bisa menjadi cara mengajari anak membaca.

Kartu alfabet dapat membantu anak belajar mengenal huruf individu dari sebuah teks tertulis, sekaligus mengenal huruf dan suara, literasi visual, kesadaran fonemik, dan kemampuan mengurutkan.

Dengan belajar baca menggunakan kartu alfabet ini, si Kecil dapat mulai menyocokkan bentuk atau urutan huruf dengan kata-kata yang ia sering dengar, juga gambar atau benda yang sering dilihatnya.

Langkah ini penting dalam mengajarkan anak membaca dan menunjukkannya bahwa ia memahami kata-kata tertulis sebagai benda atau gagasan.

Terlebih, bila anak sedang membaca buku cerita atau melihat kata-kata di sekitarnya, kemudian mengenali bahwa kata-kata yang tercetak termasuk huruf yang diketahui.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan