https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kursi Panas Enrique

Kylian Mbappe-FOTO: NET-

Nasib Luis Enrique mungkin akan dipertaruhkan di markas Borussia Dortmund. Ia mesti meloloskan PSG ke fase knockout jika ingin tinggal lebih lama di Paris. Sejak diambil alih Qatar Sports Investment (QSI), kursi pelatih PSG seperti bara api.

Proyek Liga Champions mereka yang sudah menghabiskan dana triliunan menjadi tantangan bagi setiap juru taktik.

Treble domestik tidak pernah cukup menjadi penyelamat para peracik strategi. Siapa pun yang gagal menambahkan Si Kuping Besar ke lemari trofi Les Parisiens, pintu keluar akan terbuka untuk mereka.

Itu sudah berlangsung selama lebih dari satu dekade. Dan, Luis Enrique jelas tidak akan menjadi pengecualian untuk challenge atau tantangan Liga Champions tersebut.

Sayangnya, itu tidak akan mudah. Meski PSG yang mengoleksi poin tujuh saat ini unggul dua angka di atas Newcastle United dan AC Milan, mereka membutuhkan kemenangan untuk memastikan langkah ke fase knockout.

Secara matematis Kylian Mbappe dan kawan-kawan sebenarnya masih bisa lolos dengan hasil imbang atau bahkan kalah. Akan tetapi, dalam skenario ini, semua bergantung pada hasil Newcastle versus Milan.

Jika mereka kalah di kandang Dortmund, duel The Magpies kontra Rossoneri harus berakhir imbang. Sementara jika mereka bermain imbang, Newcastle yang unggul head to head tidak boleh mengalahkan Milan.

Makanya, agar aman, PSG harus menang. Dan, sekali lagi itu tidak akan mudah karena Signal Iduna Park, markas Dortmund tidak pernah ramah bagi siapa pun.

Apalagi, Dortmund juga masih membutuhkan setidaknya hasil imbang untuk menjadi juara grup. Mereka butuh status pemuncak klasemen demi menghindari lawan berat di babak 16 besar.

Tapi Luis Enrique yang menjadi pelatih kedelapan PSG sejak 2011 mencoba untuk tetap rileks. “Ini tekanan yang bagus,” kata Enrique kepada CANAL+.

Pelatih berpaspor Spanyol itu menegaskan, tekanan seperti ini lumrah. Karena itu, mantan pelatih Barcelona itu berharap ini bisa memberikan energi positif.

“Ini adalah tekanan yang ingin kami miliki sejak usia sangat muda, hingga profesional. Saya tidak berpikir itu akan menjadi hal yang negatif, tapi yang terpenting adalah menang dengan tekanan ini,” tegasnya.

Pemain PSG juga mencoba menggemakan optimisme. Bradley Barcola yang mencetak satu dari dua gol PSG saat menang 2-1 menghadapi Nantes di Ligue 1 mengatakan, mereka harus tampil berani dan percaya diri.

“Kami tahu bahwa nasib kami ada di tangan kami, jadi kami akan pergi ke sana dengan kepala tegak dan kami tahu apa yang harus kami lakukan,” ujarnya di situs PSG.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan