Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi Jadi 22 orang, 9 Belum Berhasil Dievakuasi, 1 Masih Hilang
EVAKUASI KORBAN MARAPI : Suasana prose evakuasi jenazah korban dari erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat. FOTO: DOK SAR PADANG--
Suara gemuruh disertai muntahan kolom abu vulkanik hingga 3.000 meter (3 km) dari puncak kawah, dari meletusnya gunung api berketinggian 2.891 mdpl itu.
Rekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi, menunjukkan amplitudo maksimum 30 mm dengan durasi 4 menit 41 detik.
Tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Agam, Ade Setiawan, menjelaskan hujan abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi jatuh sampai ke wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam.
BACA JUGA:Panen Semangka Bisa Beli Fortuner
BACA JUGA:Kaya Akan Manfaat Kesehatan Tubuh, Dari 13 Khasiat Buah Semangka, Nomor 8 Penyakit Paling Ditakuti.
“Hujan abu cukup pekat dan gelap terjadi di Nagari Lasi, Canduang. Sekarang sudah berhenti,” jelas Ade, sore itu.
Tim BPBD Kabupaten Agam bersama dengan PMI setibanya di lokasi, langsung membagikan masker kepada masyarakat.
Di samping itu, mereka juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak keluar rumah dulu mengingat intensitas hujan abu vulkanik yang tinggi dan dapat berdampak pada kesehatan.
“Masyarakat sudah dibagi masker dan diingatkan agar tetap di dalam rumah,” ulas Ade.
BACA JUGA:Investasi Rp250 Miliar, Chery Siap Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Selain di Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, hujan abu vulkanik juga dilaporkan terjadi di wilayah Kecamatan Sungai Pua.
“Hujan abu di Sungai Pua tidak terlalu pekat. Karena arah angin ke menuju ke Canduang,” ungkap Ade.
Viral Video Pendaki Mandi Abu
Berselang waktu dari kabar erupsi Gunung Marapi itu, kemudian sebuah video viral di media sosial memperlihatkan dua wanita pendaki, wajah mereka tertutup abu tebal, berusaha meminta pertolongan.