Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi Jadi 22 orang, 9 Belum Berhasil Dievakuasi, 1 Masih Hilang
EVAKUASI KORBAN MARAPI : Suasana prose evakuasi jenazah korban dari erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat. FOTO: DOK SAR PADANG--
BACA JUGA:Bukan Dugem, Acara Penutup Kegiatan Function
Salah satunya diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), seorang mahasiswi Politeknik Negeri Padang, terjebak di Gunung Marapi.
Dalam video, ia meminta tolong kepada ibunya. “Ibu tolong. Ini keadaan Ifah sekarang,” kata wanita tersebut.
Dirinya berhasil dievakuasi. Namun, nasib temannya belum diketahui.
Saat ini, Zhafirah sedang mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang.
Status Level II atau Waspada
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, PhD, menjelaskan dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gejala peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Marapi dapat terjadi erupsi bersifat eksplosif ini sudah berlangsung sejak Januari 2023.
BACA JUGA:Pelunasan Ongkos Haji Mulai 9 Januari
BACA JUGA:Mencoba Kabur, Tusuk 3 Polisi, Sempat Kejar-kejaran dan Bergulat di Arena Pasar Malam
Oleh karenanya status tetap di level II (level Waspada), karena sewaktu-waktu dapat erupsi seperti yang terjadi hari ini.
Di sisi lain, secara intrumental ada peningkatan sedikit dan itupun hanya alat yang di puncak yang merekam, yang mana berarti sumber tekanan relatif dekat puncak/kawah.
Sebelumnya, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 16 November 2023, maka tingkat aktivitas Gunung Api Marapi masih tetap pada Level Il (Waspada) dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
Sehubungan dengan itu, maka direkomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan pada radius 3 km dari kawah/puncak.
BACA JUGA:Musppanitra Nasional 2023 Pilih Ketua DKN Masa Bakti 2023-2028