Semen Baturaja Terima Hak Paten White Clay
WHITE CLAY : PT SMBR memproduksi white clay untuk bahan baku pupuk NPK. Foto : IST----
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkumHAM) RI resmi menerbitkan hak paten PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).
Hak paten yang diterima SMBR melalui invensi atau penemuan atas “Proses Produksi White Clay sebagai Bahan Baku Pupuk NPK” dengan Nomor Paten IDP000090055.
"Hak paten ini merupakan salah satu pencapaian penting bagi perusahaan dan ini merupakan bukti komitmen SMBR untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk dengan bahan baku berkualitas," kata Direktur Utama SMBR Suherman Yahya, kemarin.
Ia mengatakan White Clay merupakan salah satu bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK. Bahan ini berfungsi sebagai perekat antara unsur nitrogen, fosfor, dan kalium yang menjadi penyusun pupuk NPK. SMBR sendiri telah menjajaki potensi bisnis White Clay sejak 2019 lalu.
BACA JUGA:Memasuki Dekade Ke-5 dengan Semangat Baru, SMBR Terus Kokoh dan Eksis di Industri Semen
"Hal ini sebagai salah satu strategi perseroan dalam menghadapi oversupply semen," kata dia
Dikatakan SMBR telah melakukan penelitian dan pengembangan proses produksi white clay selama beberapa tahun. Proses produksi tersebut dinilai lebih efisien dan menghasilkan white clay dengan kualitas yang lebih baik.
Dari sisi pendapatan, penjualan White Clay hingga triwulan III tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen, mencapai Rp27,62 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan penjualan White Clay ini turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan perseroan sebesar 10 persen.
BACA JUGA:Komitmen Membangun Hubungan Industrial yang Harmonis, SMBR Gandeng SKSB Perkuat Solidaritas
“Dengan diperolehnya hak paten ini, SMBR akan memiliki keunggulan kompetitif dalam memproduksi white clay untuk pupuk NPK. Selain itu, hak paten ini juga memberikan manfaat bagi industri pupuk nasional, karena akan meningkatkan ketersediaan bahan baku white clay yang berkualitas,” tambah Suherman. (yun/fad)