Permintaan Sayuran tak Pernah Kurang

*Tanam Kacang Panjang di Pekarangan Rumah

INDRALAYA -  Riyadi, salah satu penerima program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), sudah sejak lama menanam tanaman kacang panjang. Warga Desa Tanjung Seteko Kecamatan Indralaya ini hampir setiap dua hari sekali panen kacang panjang. Terutama setelah usia tanaman kacang produktif mengeluarkan bunga dan buah. "Ada lahan sekitar seperempat hektar. Bekas tanaman pare dan timun langsung kita tanam kacang panjang tumpang sari dengan tomat cung," ujar Riyadi.

Menurutnya, komoditas sayuran ini tidak pernah surut permintaanya. Kacang panjang menjadi salah satu komoditas yang sangat menggiurkan jika dikembangkan.  Hanya saja menanam kacang panjang di pekarangan rumah ataupun di lahan  seringkali mengalami kendala. Utamanya buah yang tidak lebat dan gangguan hama-penyakit.  ‘’Karenanya perlu dilakukan langkah langkah yang tepat dalam budidaya kacang panjang,’’ katanya.

Sebelum menanam perlu seleksi benih dengan direndam dalam air. Buang benih kacang panjang yang mengambang dipermukaan air. Benih yang tenggelam adalah benih yang bagus untuk di tanam. ‘’Benih berkualitas biasanya ditandai dengan ciri terisi penuh, daya kecambah tinggi, tidak rusak, tidak ada serangan hama dan penyakit. Jika membeli benih kacang hijau di toko pertanian, pastikan cek tanggal kedaluwarsa sebelum menanamnya,’’ katanya.

Lalu, gemburkan tanah dan buat bedengan sekitar 20-30 cm. Diamkan selama 2-3 hari lalu taburkan kapur dolomit secukupnya untuk menetralkan ph tanah. Campurkan pupuk kandang dengan tanah di bedengan tersebut.

Tutup bedengan dengan mulsa plastik dan beri lubang tanam. Kemudian, biarkan selama 2 minggu agar kondisi tanah stabil.  ‘’Buat lubang tanam sedalam empat sampai lima sentimeter. Masukan dua benih kacang panjang dalam satu lubang, kemudian tutup dengan tanah tipis. Pasang turus dari belahan bambu yang ukurannya 150-200 cm saat tanaman berumur dua minggu atau saat tanaman setinggi 25 cm," jelasnya.

Lakukan penyulaman jika ada pertumbuhan yang kurang baik. Penyiraman rutin dan penyiangan 3 minggu sekali. Lakukan juga pemangkasan agar tidak terlalu rimbun, karena bisa menggangu pertumbuhan. "Pemupukan susulan setidaknya dilakukan tiga kali, yaitu saat tanaman berumur 12 hari setelah tanam (HST), 25 HST, dan 35 HST. Saat berumur 12 HST diberi pupuk NPK 150 kg, berumur 25 HST diberi pupuk NPK 100 kg dan Urea 50 kg, dan saat umur tanaman 35 HST diberi pupuk NPK 50 kg dan Urea 100 kg," bebernya.

Lakukan juga penyemprotan untuk meminimalisir gangguan hama penyakit.  Kacang panjang bisa dipanen saat berumur 3,5 sampai lima bulan atau sesuai dengan varietasnya. ‘’Butuh sekitar 1/2 kg bibit kacang panjang yang ditanam di lahan tersebut. Kemudian 40 hari berikutnya barulah bisa memetik hasil panen. Setelah memasuki fase panen, kacang panjang akan terus berbunga dan berbuah. Setiap dua hari sekali bisa panen, hasilnya bisa 30 - 50 kg tiap kali panen," katanya.

Dikatakannya, menanam kacang tidak terlalu rumit. Panennya juga cepat, dan hasilnya harian. Setelah penanaman, sekitar 4 hari kacang bisa langsung tumbuh dan berkecambah. Pada fase pertumbuhan awal, setiap seminggu sekali diberi pengocoran pupuk cair. Sedangkan untuk hama yang rentan adalah dari ulat, karena sering memakan daun. Sehingga, dapat diantisipasi dengan memberi penyemprotan. "Ini masih beberapa kali lagi panen. Setelah itu rencananya akan nanti tanam cabe merah," pungkasnya. (dik) https://sumateraekspres.bacakoran.co/?slug=sumatera-ekspres-24-januari-2023/

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan