Marak Bunuh Diri, Sumsel Tak Masuk 10 Besar
--
SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Angka kasus bunuh diri di Indonesia cenderung naik belakangan ini. Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, ada 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari-18 Oktober 2023.
Jumlah itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang 2022 yang hanya 900 kasus. Berdasarkan lokasi pelaporannya, kasus bunuh diri paling banyak di Jawa Tengah, 356 kasus.
Disusul Jawa Timur 184 kasus, Bali 94 kasus, Jawa Barat 60 kasus, DI Yogyakarta 48 kasus, Sumatera Utara 41 kasus, Lampung 27 kasus, Sumatera Barat 26 kasus, Bengkulu 22 kasus, dan Sulawesi Utara 18 kasus.
Sebagian besar kasusnya terjadi pada pagi sampai siang hari, yakni pukul 05.00-07.59 WIB (246 kasus) dan pukul 08.00-11.59 (212 kasus).
BACA JUGA:Kategori Diagnosis Depresi, Pikiran Bunuh Diri Bentuk Solusi Menyelesaikan Masalah
BACA JUGA:Bunuh Diri Membuat Gempar Desa Kalibening, Jenazah Sukiman Ditemukan di Pohon Rambutan
Kabar baiknya, jumlah kasus bunuh diri di Sumatera Selatan (Sumsel) tak masuk dalam 10 besar. Namun, bukan tidak ada kasus di Sumsel.
Sejumlah kasus bunuh diri tercatat pernah terjadi di Kabupaten OKU. Sebagian besar karena faktor dengan latar belakang ekonomi. “Ada juga karena depresi. Kalau karena masalah pinjol, tidak ada,” kata Kapolres OKU AKBP Arif Harsono SIK MH melalui Kasi Humas AKP Budhi Santoso.
Misalnya, kasus 16 Januari 2023 lalu. Seorang warga Desa Marga Mulya Blok A Kecamatan Sinar Peninjauan OKU yang berhenti dari bekerja karena sakit-sakitan dan dijemput keluarga dari Bangka. Korban bunuh diri dengan cara menyayat leher dan tangan dengan pisau.
Kasus lain, gantung diri yang dilakukan seorang pria lajang di Desa Lubuk Batang, 23 April 2023 lalu.
NH mengalami gangguan kejiwaan dan mengeluh sering mendapatkan bisikan gaib.
BACA JUGA:HEBOH Bacaleg di OKU Timur Diduga Bunuh Diri, Kenapa? Ini Keterangan Keluarga Korban
BACA JUGA:Tindakan Ekstrem Bunuh Diri, Inilah Faktor Penyebabnya
Data dari Polres OKU sebelumnya, pada 2021 ada 3 kasus bunuh diri. Sedangkan 2022 lalu ada 6 kasus. Di OKU Timur, tahun ini terjadi 3 kasus bunuh diri.