Pemimpin Cerdas! Begini Cara Pj Gubernur Sumsel Buka Wawasan Kepala Desa Muba Dalam Perangi Stunting

"Kepala desa sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat harus mendorong warganya untuk menanam tanaman pangan di lahan mereka sendiri. Ini akan membantu masyarakat ketika harga kebutuhan pokok naik, karena mereka akan memiliki akses langsung ke sumber makanan mereka," jelasnya.

Selain itu, Dr. Agus Fatoni juga menyoroti isu stunting dan menekankan pentingnya kerjasama dalam mengatasi masalah ini. Dia merasa bersyukur atas capaian positif di Sumatera Selatan, seperti pertumbuhan ekonomi yang baik dan penurunan angka stunting.

Namun, dia menegaskan bahwa semua capaian tersebut hanya dapat dicapai jika semua pihak bekerja sama. Pj. Gubernur mengingatkan para kepala desa untuk tidak bermusuhan pasca pemilihan kepala desa, karena peran mereka sangat penting dalam menjaga kedamaian dan kesejahteraan desa.

BACA JUGA:Dua Desa Sabet Sertifikat Proklim Utama

BACA JUGA:Cara Cepat jadi Profesional, Yuk Simak Panduan Membuat Desain Grafis untuk Pemula Berikut!

Kepala Dinas PMD, Erdian Syahri, Ssos, MSi, menjelaskan bahwa acara seminar ini diikuti oleh 454 kepala desa dan perangkat desa dari seluruh kecamatan di Musi Banyuasin. Ia berharap melalui kegiatan ini, angka stunting di Muba dapat turun secara signifikan.

Pj. Bupati Musi Banyuasin, Drs. H. Apriadi, MSi, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, Musi Banyuasin berhasil menurunkan angka stunting sebesar 5 persen, dari 23 persen menjadi 17,07 persen. Capaian ini membuat Muba meraih penghargaan dari Gubernur Sumatera Selatan.

Apriadi menekankan bahwa penurunan angka stunting harus dilakukan sejak dini untuk mencegah dampak jangka panjang yang merugikan anak-anak. Dia juga menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektoral dan dukungan dari berbagai pihak dalam upaya mengatasi masalah stunting.

Untuk mencapai target penurunan angka stunting di bawah 13 persen pada tahun 2024, Apriadi Mahmud mengungkapkan bahwa anak-anak yang mengalami stunting di Muba tidak hanya berasal dari keluarga tidak mampu, tetapi juga dari keluarga mampu.

"Untuk yang anak stunting dari keluarga mampu kita lakukan pendampingan kepada keluarganya, sementara anak stunting yang berasal dari keluarga tidak mampu saat ini kita distribusi makanan bergizi setiap harinya yang diantar langsung ke rumah masing-masing," jelasnya. 

Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini menerangkan, peran Kepala Desa sangat penting dalam penanganan serta pencegahan stunting, oleh sebab itu akan terus dibekali ilmu pengetahuan dan bimbingan lainnya. 

"Terlebih melalui dana desa itu kita alokasikan 20 persen untuk penanganan dan pencegahan stunting di Muba, peran Kades sangat sentral dalam kaitan ini,"tukasnya 

Dalam kesempatan ini hadir Wakil Ketua DPRD Sumsel Giri Ramandha Kiemas, Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palembang, Dr.Sri Rahayu SE MSi, General Manajer Harian Sumatera Ekspres Hj Nurseri Marwah, serta beberapa perwakilan Forkompimda Sumsel yang turut memberikan materi. Asisten II Setda Muba Andi Wijaya Busro SH MHum, Kabid Komunikasi Publik Kominfo Kartiko Buwono SE MSi, Plt Kabag Prokopim Agung Perdana SSTP MSi. (nni)

 

Keyword: Seminar Nasional, Kepala Desa, Ketahanan Pangan, Gizi, Stunting, Musi Banyuasin Longtail Keyword: Seminar Nasional untuk Kepala Desa Muba Fokus pada Ketahanan Pangan Lokal dan Gizi, Perlunya Peningkatan Kapasitas Kepala Desa dalam Pengambilan Keputusan Strategis 2. Keyword: Penurunan Angka Stunting, Pemkab Muba, Sumatera Selatan Longtail Keyword: Pemkab Muba Berhasil Turunkan Angka Stunting, Terima Penghargaan dari Gubernur Sumsel, Jumlah Angka Stunting di Muba Turun, Pemkab Siapkan Dana Desa untuk Pencegahan 3. Keyword: Peningkatan Kapasitas, Pengambilan Keputusan, Kepala Desa Longtail Keyword: Peningkatan Kapasitas Kepala Desa, Kunci dalam Pengambilan Keputusan yang Tepat, Perlunya Peningkatan Wawasan Kepala Desa dalam Pengambilan Keputusan Strategis